Laman

Monday, June 6, 2011

Arti Motivasi Q

Motivasi Q 'n9n'
Sebagaimana disebutkan dimuka, motivasi sangat berperan dalam penyusunan skripsi. Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau to move (Branca, 1964). Karena itu motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat atau merupakan driving force. Sumadi Suryabrata (1984: 70) mengatakan motiv adalah keadaan dalam pribadi orang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai sesuatu tujuan.

Sherif & Sherif, 1956 (dalam buku Alex Sobur, 2003: 267) menyebut motif sebagai suatu istilah generik yang meliputi semua factor internal yang mengarah pada berbagai jenis perilaku yang bertujuan, semua pengaruh internal, seperti kebutuhan (needs) yang berasal dari fungsi-fungsi organisme, dorongan dan keinginan, aspirasi, dan selera sosial, yang bersumber dari fungsi-fungsi tersebut. Giddens, 1991 (dalam buku Alex Sobur, 2003 : 267) mengartikan motif sebagai impuls atau dorongan yang memberi energi pada tindakan manusia sepanjang lintasan kognitif/perilaku kearah pemuasan kebutuhan. Menurut Giddens, motif tak harus dipersepsikan secara sadar. Ia lebih merupakan suatu “keadaan perasaan”. Secara singkat, Nasution menjelaskan bahwa motif adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

Dalam bukunya Management, Harold Koontz dan kawan-kawan, 1980 (dalam buku Alex Sobur, 2003: 267), mengutip pendapat Berelson dan Steiner, mengemukakan bahwa motif “is an inner state that energizes, activates, or moves (hence ‘motivation’), and that directs or channels behavior toward goals” (adalah suatu keadaan dalam yang member kekuatan, yang menggiatkan, atau yang menggerakkan, sehingga disebut ‘penggerakan’ atau ‘motivasi’, dan yang mengarahkan atau menyalurkan perilaku kearah tujuan-tujuan).

Menurut Guralnik, 1979 (dalam buku Alex Sobur, 2003: 267) dalam Webster’s New World Dictionary, “Motive: an inner drive, impulse, etc., that causes one to act” (motif: suatu perangsang dari dalam, suatu gerak hati, dan sebagainya, yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu).

R.S Woodworth (dalam buku Alex Sobur, 2003: 267) mengartikan motif sebagai suatu set yang dapat atau mudah menyebabkan individu untuk melakukakan kegiatan-kegiatan tertentu (berbuat sesuatu) dan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.Jadi, motif itu adalah tujuan. Tujuan ini disebut insentf (incentive). Adapun insentif bisa diartikan sebagai suatu tujuan yang menjadi arah suatu kegiatan yang bermotif.

Dalam pengertian ini, mahasiswa akan berusaha mencapai suatu tujuan karena dirangsang oleh manfaat atau keuntungan yang akan diperoleh. Dalam proses belajar motivasi mahasiswa tercermin melalui ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses, meskipun dihadang banyak kesulitan. Motivasi juga ditunjukkan melalui intensitas unjuk kerja dalam melakukan suatu tugas.

Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu (i) kebutuhan, (ii) dorongan, dan (iii) tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Berkenaan dengan kebutuhan, Mc. Cleland (dalam buku Sri Mulyani Martamah, 1984: 21) berpendapat bahwa setiap orang memiliki tiga jenis kebutuhan dasar, yaitu (i) kebutuhan akan kekuasaan. (ii) kebutuhan untuk berafiliasi, dan (iii) kebutuhan berprestasi. Kebutuhan akan kekuasaan terwujud dalam keinginan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan berafiliasi tercermin dalam terwujudnya situasi bersahabat dengan orang lain. Kebutuhan berprestasi terwujud dalam keberhasilan melakukan tugas-tugas yang dibebankan.

Dari ketiga motif tersebut, motif berprestasilah yang paling banyak diteliti, sehingga banyak diperoleh teori-teori maupun penemuan-penemuan mengenai motif tersebut.

 Salam Kekuatan Berawal Dari Hati bayoete.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Silahkan Komentar maupun Pesannya.... lampirkan alamat email atau web anda:..... Thanks