Laman

Wednesday, November 16, 2011

Film Making dan Plate Making - Materi Grafika

FILM MAKING dan PLATE MAKING

Akselerasi teknologi di bidang prepress melaju dengan sangat cepat. Produsen mesin-mesin pre-press berlomba untuk membuat mesin yang diproduksi semakin efektif dan efisien. Fenomena ini tentunya “mengenakkan” pelaku bisnis di bidang grafika mempunyai banyak pilihan khususnya bagi pengusaha yang bermodal besar. Konsumen pun diuntungkan, karena dari sisi waktu pengerjaannya lebih cepat, kualitas cetakan lebih baik, dan tentunya harganyapun juga bersaing. Percetakan-percetakan di Indonesia masih banyak ditemui menggunakan plate processor untuk memproses film menjadi acuan siap cetak. Karena investasi untuk menggunakan teknologi Computer to Plate sangat besar dan karakteristik pekerjaannya belum cocok untuk menggunakan teknologi tersebut. Berbeda dengan penggunaan teknologi image setter, yang digunakan untuk mentransfer data digital (dari komputer) menjadi film, masih banyak ditemui. Disamping harganya terjangkau, teknologi image setter lebih fleksibel untuk digunakan berbagai karakteristik pekerjaan, khususnya yang berkaitan dengan oplag atau oplah atau tiras.


skema proses pembuatan film konvensional grafika

Sebelum teknologi image setter berkembang luas di pasaran, proses pembuatan film dari data komputer dipindahkan dulu melalui media kertas atau yang dikenal dengan Computer to Paper kemudian diproses dengan menggunakan kamera reproduksi baik itu kamera vertikal maupun horizontal untuk dipindahkan menjadi film dengan pengembangan manual atau dengan menggunakan film processor. Teknologi ini sudah semakin ditinggalkan oleh perusahaan percetakan, karena prosesnya membutuhkan waktu yang lama juga hasilnya kurang maksimal. Pembesaran titik raster (dot) menjadi semakin besar karena adanya tahapan demi tahapan yang harus dilalui.

Penggunaan kamera vertikal maupun horizontal masih banyak dijumpai pada percetakan-percetakan yang mengkhususkan pada jenis atau macam cetakan yang beroplag sedikit atau cetakan-cetakan khusus, misalnya pembuatan stempel, acuan untuk foil, dan sebagainya. Untuk mengetahui teknologi ini, sebagai dasar keilmuan memahami teknologi yang berkembang pesat sekarang, dibawah ini diuraikan proses dari data yang dihasilkan komputer berupa kertas menjadi film yang siap ditransfer ke pelat cetak.

Model kamera dapat digolongkan menjadi 3 yaitu:
a. model garis (line copy), model garis meliputi semua pekerjaan yang terbentuk dari garis-garis dan bidang-bidang dengan nada tunggal. Tidak terdapat bidang-bidang bayang-bayang atau gradasi nada. Misalnya: cetak percobaan teks yang bersih atau hasil set foto, gambar coretan pena, peta-peta dan karikatur, foto-foto afdruk yang sudah diraster.
b. model nada lengkap (halftone copy), model nada lengkap meliputi segala pekerjaan yang mempunyai gradasi atau variasi nada. Contohnya: semua foto orang, gedung-gedung, pemandangan dan lain sebagainya, lukisan minyak yang artistik, gambar bernada.
c. model warna (colour copy), model warna meliputi semua model berwarna, baik garis maupun nada lengkap (seperti model a & b).

salam kekuatan berawal dari hati  bayoete.blogspot.com

1 comment:

Silahkan Komentar maupun Pesannya.... lampirkan alamat email atau web anda:..... Thanks