Laman

Wednesday, August 29, 2012

PMC 1 – Perjuangan Meraih Cita-Cita

PMC 1 – Perjuangan Meraih Cita-Cita

# Pengumuman kelulusan SMP pun tiba. Dimana temPakt tersebut sangat ramai dengan suasana haru dan senang. Namun, disaat momen bahagia tersebut ada juga siswa yg tidak merayakan saat-saat seperti itu.dia lebih banyak berdiam dan sejenak memandangi surat kelulusannya.

Aida          : (berjalan sambil mendekati Budi yang sedang duduk sendirian dibawah pohon mangga) “Hai?”
Budi          : (terus diam, tidak menghiraukan orang yang berada disampingnya.)
Aida          : “Dari tadi kulihat muka kamu murung terus kayak orang sedih. Ada aPak, sih?”
Budi          : “ engg… enggak koq, aku cuma pengen sendirian aja.”
Aida          : “jangan bohong deh sama aku! Aku tuh tau kalau kamu itu lagi sedih. Seharusnya kan kamu itu senang kalau kamu lulus bukannya sedih kaya gini. Jujur aja deh sama aku. SiaPak tau aku bisa membantu kamu.”(sambil duduk disamping Budi)
Budi          : “Aida… aku sebenarnya lagi sedih karena aku tidak bisa lagi melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi.”
Aida          : “hah? maksud kamu aPak?”
Budi          : “iya, aida… aku tidak akan bisa bersekolah lagi seperti kamu.” (dengan nada putus asa)
Aida          : “ ngomong aPak, kamu?  Kamu kan murid Pakling pintar di sekolah ini. Nilai UN kamu juga Pakling yang tinggi. KenaPak kamu samPaki ngomong kaya gitu sih?” (sambil membentak Budi)
Budi          : “aku sadar, aida…sekarang ini biaya sekolah itu sudah mahal. APaklagi kalau masuk ke SMK. Paksti biaya masuk SMK itu sangat mahal. Darimana aku bisa mendaPaktkan uang buat melanjutkan sekolahku? Aku itu harus sadar kalau sekarang beban orangtuaku sudah sangat susah. Untuk makan saja sudah susah. Belum lagi buat biaya sewa rumah.”
Aida          : “kamu jangan nyerah kayak gitu dong? Kamu kan selalu ceria kalau ada masalah. Sekarang kok malah murung kayak gitu sih?”
Budi          : “terus aku harus gimana lagi? Aku juga masih pengin melanjutkan sekolah. Tapi… yah aku juga mesti sadar” (sambil bersedih)
Aida          : “ hmm… iya juga sih” (sambil berfikir bagaimana cara mengatasinya) “ahaa… aku punya ide buat kamu)
Budi          : “kamu punya ide aPak?” (penasaran)
                  Namun, Pakda saat Aida akan memberitahukan idenya itu, datang segerombolan genk yang merubah suasana sedih menjadi tegang. Gerombolan itu terkenal dengan kenakalannya disekolah. Hampir setiap siswa pernah dikerjain olehnya.
Cintia        : “hei temen-temen… liat deh ada yang lagi acting nih. Biar dikasihani sama orang-orang buat biaya ngelanjutin sekolah lho temen-temen… huuu… kasihan banget sih?” (Dengan seremPakk, seluruh anggota genk itu tertawa mengejek Budi, Budi jadi tambah sedih)
Fay            : “hahaaa… kasihan banget sih? Nilai bagus. Tapi, nggak bisa ngelanjutin sekolah”
Cintia        : “mau sekolah lagi bingung nggak punya uang. Mending kamu jadi pembantuku aja… setiap hari kamu bawain tasnya aku, ngerjain pr, ulangan sama tugas-tugasku. Nanti bakalin aku biayain sekolah kamu sampe lulus deh… bener gak temen-temen? hahaha”
Aida          : (dengan wajah tenang) “hmm… katanya anak orang kaya dan terpelajar. Kok, ngomongnya kayak gitu? ...oowh, aPak ini yah, yang dinamakan orang kaya . tapi, omongannya nggak bisa dijaga. Kaya nggak pernah sekolah aja… (sambil meledek kearah anak genk itu)
Fitri : (muka marah) “heh! Kalau kamu punya mulut dijaga yah! Berani sekali kamu sama temen-temenku!

# Fitri hampir saja menonjok aida. Tetapi, tangan fitri ditahan oleh Budi
Aida : “sepertinya kamu mau menonjok saya,. KenaPak berhenti?”
Budi : “sudah… sudah aida. Nggak usah berantem.
Fitri : “heh.. rese banget sih kamu? (memandangi wajah aida)
Aida : “kalian semua dengerin aku yah! Kita hidup itu bagaikan roda yang berputar. Mungkin sekarang kita berada diatas. Tapi, suatu saat kita juga bisa berada dibawah. Jadi, kalian nggak usah sombong deh”
Gina : “oh ya? Masa sih? Berarti kita semua akan jadi orang seperti Budi yang miskin? Haha… kamu aja yang jadi orang miskin. Kita nggak mungkin yah… hahaha”
Cintia, fay, fitri : “iya tuh.. aku setuju sama omongan gina”
Aida : “hmm… masih nodding sama orang tua aja udah sombong, huh “
Cintia : “hah? Orang tua siaPak? Terus masalah buat kamu?”
Budi : “sudahlah, Aida… kita nggak usah mikirin mereka… mendingan kita pergi aja yuk”
(mengajak aida meninggalkan gerombolan geng tsb)

to be continue.... PMC 2 
Salam Satu Cahaya Kekuatan Berawal dari Hati bayoete.blogspot.com

Novel PMC - Perjuangan Meraih Cita-Cita 2012

Perjuangan Meraih Cita-Cita


Novel PMC
Karya : Rosindah Sari Suhadi 
(Siswi XII Multimedia 2012/ 2013 – UPTD SMK 3 Tegal)

Para Pemain :
Aida : sahabat budi, anak orang kaya, baik hati, ceria dan suka menolong.                                     
Budi : Pemain Utama. Anak seorang pemulung yang bercita-cita ingin menjadi seorang sutradara, Pekerja keras. Sewaktu budi kecil, baPakknya sudah meninggal dunia.
Cintya : anak orang kaya, ketua genk di sekolahan yang terkenal kenakalannya disekolah.
Fitri, Fay dan gita : anak orang kaya, anggota genk sekolahan yang Nakal.
Bu Rini : walikelas budi dan aida. Yang ramah.
Joko : seorang anak yang frustasi karena keadaannya
Bu Kiki : ibu budi yang bekerja sebagai pemulung, bijaksana.
Loper Koran : suka bergurau
Pembeli koran : -
Pak Tio : guru smk
Bu Indah : Ibu aida.
BaPak KePala Sekolah : -
murid-murid : -
Pak Randy : produser yang terkenal

 
Salam Satu Cahaya Kekuatan Berawal dari Hati bayoete.blogspot.com

Thursday, August 2, 2012

CCS - Game and Music

CCS
Cublak - cublak Suweng

Game and Music
Budaya Bangsa Indonesia
------------------------
Sekarang sudah jarang dimainkan anak-anak
Ayo ajak anak-anak Kita ....... Bermain CCS...... Budaya Bangsa Kita 

klik link berikut presentasi untuk membuka di window tab baru
thanks to ispring n googlesite

Salam Satu Cahaya Kekuatan Berawal dari Hati bayoete.blogspot.com