Strategi PBL (Project Based Learning)
untuk Bidang Studi Multimedia
Sebagai seorang guru Teknik Multimedia, dalam hati kecil saya merasakan keprihatinan terhadap kualitas lulusan yang telah dihasilkan. Ternyata, banyak dari mereka ketika baru saja lulus, merasa bahwa masih nol dalam aplikasi di dunia nyata, merasa sulit untuk bekerja mandiri menemukan solusi-solusi memecahkan masalah yang dihadapi dalam dunia kerja. Sebagai pengelola institusi pendidikan tentu saja harus mulai berfikir, apakah selama ini cara penyampaian dan konten materi pembelajaran serta kurikulumnya telah mampu mengantar mereka menjadi lulusan yang diharapkan? Kalau belum, maka dimanakah letak kelemahannya dan apa solusi yang harus dilakukan untuk mengantar mereka sesuai dengan kualitas yang diharapkan.
Penataan ulang atau mengupdate kurikulum agar sesuai dengan kemajuan jaman dan kebutuhan dunia kerja merupakan kebutuhan mutlak. Peningkatan kapasitas tenaga pengajar dengan berbagai kemampuan tentang seni mengajar orang dewasa (andragogi) sangat dibutuhkan. Namun demikian untuk membuat sebuah perubahan pada sesuatu yang telah lama mengakar bukan perkara yang mudah. Para staf pengajar yang kurang update dari sisi keilmuan, belum lagi fondasi pedagogis dan andragogi mereka juga kurang terasah, terkesan masih sangat dominan menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada guru serta kurang mengoptimalkan potensi yang dimiliki peserta didik.
PBL dalam Pembelajaran
Penerapan Project Based Learning adalah pendekatan yang mengedepankan siswa untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang benar-benar ditemui di lapangan. Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan menjadi seorang profesional yang mencoba memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Problem Based Learning adalah proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata dan lalu dari masalah ini siswa dirangsang untuk mempelajari masalah ini berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka punyai sebelumnya (prior knowledge) sehingga dari prior knowledge ini akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru.
Ada beberapa alasan mengapa kita layak menerapkan pendekatan PBL ini dalam kurikulum kita dengan berbagai kelebihannya yaitu:
problem solving (melatih siswa untuk mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi),
self directed learning (memupuk dan melatih rasa tanggung jawab,
inisiatif dan kebebasan untuk belajar mandiri dan menentukan mana dulu yang akan dipelajari,
life long learning (konsep belajar sepanjang hayat, sebagai usaha memupuk kesadaran belajar yang berkelanjutan dan tiada henti),
identifikasi dan evaluasi sumber belajar (dengan berbagai sumber belajar siswa dituntut untuk mampu mengidentifikasi dan mengevaluasi sumber belajar yang tersebar bebas dari berbagai media dan sumber),
critical thinking (melatih siswa untuk berpikir kritis dengan kemampuan analisa, evaluasi dan sintesa),
creative thinking (melatih kemampuan daya kreasi siswa dalam menciptakan hal-hal baru),
real world connection (melatih siswa untuk mengkoneksikan/menghubungkan konsep yang diperoleh dalam perkuliahan untuk dapat diaplikasikan dalam penyelesaian permasalahan di dunia nyata),
cooperative dan collaborative learning (melatih siswa dengan kemampuan bekerjasama dan berkolaborasi dengan sesama/ orang lain),
peer learning (melatih siswa untuk belajar bersama rekan sejawat, dimana siswa akan mencoba mengajarkan sesuatu yang diketahui kepada orang lain sehingga dengan mengajarkan tersebut kemampuan dan pengetahuan siswa akan semakin terasah),
refleksi (siswa berlatih untuk mampu mengemukakan dan menceritakan kembali atas pengalaman belajar yang telah mereka peroleh).
Lewat berbagai keterampilan tersebut, siswa tidak hanya belajar hal-hal yang sifatnya keilmuan saja namun dilatih pula dalam pengembangan Life Skills dalam dirinya.
salam kekuatan berawal dari hati bayoete.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
Silahkan Komentar maupun Pesannya.... lampirkan alamat email atau web anda:..... Thanks