Dasar-dasar Tata Letak dan Perwajahan
Tugas selanjutnya dari seorang pewajah setelah memilih elemen-elemen layout yang mana untuk membawakan pesan/ informasi adalah menata letak elemen-elemen tersebut dalam pola tata letak yang telah disiapkannya. Hasil yang diharapkan adalah suatu sarana komunikasi yang efektif, hal ini menyangkut soal fungsi dan keindahan.
Untuk mencapai hal tersebut perlu seorang pewajah (designer) mengetahui/ memperhatikan keenam dasar-dasar pokok yang erat hubungannya sifat-sifat manusia untuk cenderung menghubungkan titik-titik dalam ruang. Untuk bisa mengerti manusia harus mampu menguasai dan menggunakan jarak antara satuan-satuan yang ada di dalamnya. Pembaca tidak akan mencakup hubungan antara elemen-elemen layout satu dengan yang lain tanpa diadakan pengelompokan unsur-unsur secara wajar.
Adapun dasar-dasar pokoknya adalah:
1. Proporsi
Proporsi atau perbandingan menunjukkan hubungan antara:
- suatu elemen dengan elemen layout yang lain
- elemen layout dengan dimensi ruang layoutnya
- dimensi ruang layout itu sendiri
dalam kata proporsi tercakup pula pengertian hubungan harmonis antara elemen-dengan elemen dan ruang layoutnya yang menyenangkan sehingga hasil akhirnya ialah wajah keseluruhan yang menyenangkan ialah hubungan antara tinggi dan lebar tidak menyolok.
2. Irama (rhythm)
Irama perlu dirasakan dalam penyajian barang cetak, hal ini untuk mencapai suatu bentuk tunggal. Irama dalam barang cetak dapat kita usahakan dengan jalan:
- Kesamanaan pengulangan penempatan elemen layout.
- Pengulangan bentuk atau ukuran elemen layout.
- Pengulangan warna.
3. Keseimbangan
Keseimbangan akan terjadi bila elemen-elemen ditempatkan dan disusun dengan rasa serasi atau sepadan atau dengan kata lain bila bobot elemen-elemen itu setelah disusun member kesan mantap dan tepat pada tempatnya.
Keseimbangan ada 2 jenis:
- Keseimbangan formal (simetris)
- Keseimbangan informal (asimetris)
Formal apabila elemen-elemen sama pada kedua belah pihak dari garis poros ruang layout. Informal apabila elemen-elemen dari berbagai bobot menjadi seimbang disekitar pusat optic ruang layout.
4. Kontras
Dalam setiap bentuk komunikasi ada beberapa bahan atau gagasan yang lebih perlu ditampilkan dari pada yang lain. Seorang pembicara yang ;pandai, dapat memanipulasi suaranya, ditambah dengan gerakan tangan untuk menonjolkan gagasan-gagasannya yang ingin diminta perhatian. Dengan maksud yang sama dalam hal produk cetak kontraslah yang digunakan sebagai kekuatab dalam menyatakab sesuatu yang ingin ditonjolkan. Kontras dapat dicapai dengan mengganti ukuran, bentuk, nada dan arah.
5. Kesatuan (unity)
Antara elemen-elemen tersendiri yang kesemuanta akan membentuk suatu bentuk sarana informasi visual harus ada hubungannya satu dengan yang lain dan dengan seluruh rancangan sehingga memberi kesan menjadi satu.
6. Harmoni
Tidaklah lengkap dalam menata letak elemen-elemen ini seandainya tidak disinggung soal harmoni. Pada waktu kita menyusun pesan tercetak perlu diperhatikan dua persyaratan penting:
- tata letak harus menggambarkan sesuatu yang kuat, dipandang dari segi visual.
- sementara itu komposisi keseluruihannya harus menghasilkan efek kesatuan.
Kontras mempunyai sifat kuat,dan kontras sendiri memerlukan variasi dalam nada serta bentuk untuk memberikan efek tekanan dan untuk menghilangkan kedataran. Bila kontras merupakan alat yang baik untuk menyusun penyajian yang dapat membangkitkan perhatian pembaca lalu
apa nilai harmoni disini gunanya untuk bertindak sebagai factor pengaman untuk mencapai keserasian seluruh rancangan penyajiannya.
salam kekuatan berawal dari hati bayoete.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
Silahkan Komentar maupun Pesannya.... lampirkan alamat email atau web anda:..... Thanks