Laman

Showing posts with label Materi Grafika. Show all posts
Showing posts with label Materi Grafika. Show all posts

Saturday, February 9, 2013

sketsa central java - man

sketsa central java - man

sketsa central java-man nabila inas s - x multimedia 2013 uptd smk 3 tegal

sketsa central java-man anisah - x multimedia 2013 uptd smk 3 tegal

sketsa central java-man rizki AH - x multimedia 2013 uptd smk 3 tegal


Salam Satu Cahaya Kekuatan Berawal Dari Hati  bayoete.blosdpot.com

karikatur orang jawa tengah

karikatur orang jawa tengah - indonesia

karya -indriyani isma d- x multimedia 2013 uptd smk 3 tegal

karya-nurul ghoniah - x multimedia 2013 uptd smk 3 tegal
 
 karya-putri mei r- x multimedia 2013 uptd smk 3 tegal
 
 
Salam Satu Cahaya Kekuatan Berawal Dari Hati bayoete.blogspot.com

Monday, January 28, 2013

sketsa kartun dan pewarnaan ( Nabila Inas Shabrina )

Sketsa Kartun dan Pewarnaan ( Nabila Inas Shabrina )


Sketsa Asli Hasil Scan


Hasil Pewarnaan dengan Photoshop Warna 1


Hasil Pewarnaan dengan Photoshop Warna 2


Hasil Pewarnaan dengan Photoshop Warna 3


Hasil Pewarnaan dengan Photoshop Warna 4 


 Salam Satu Cahaya Kekuatan Berawal Dari Hati bayoete.blogspot.com

sketsa kartun dan pewarnaan (robby assalam)

Sketsa Kartun dan Pewarnaan (robby assalam)


 
Sketsa Asli Hasil Scan


Hasil Edit Pewarnaan dengan Photoshop Warna 1


Hasil Edit Pewarnaan dengan Photoshop Warna 2


Hasil Edit Pewarnaan dengan Photoshop Warna 3


Hasil Edit Pewarnaan dengan Photoshop Warna 4


Hasil Edit Pewarnaan dengan Photoshop Warna 5


Hasil Edit Pewarnaan dengan Photoshop Warna 6


Hasil Edit Pewarnaan dengan Photoshop Warna 7

Salam Satu Cahaya Kekuatan Berawal Dari Hati bayoete.blogspot.com

Monday, December 12, 2011

Scanning dengan Canon CanoScan LiDE 25

Scanning Gambar dengan Canon CanoScan LiDE 25


Elemen grafis yang berupa gambar dapat kita peroleh dengan cara memindai gambar yang sudah ada atau me-scanner dan dari kamera digital. Untuk menghasilkan kualitas cetakan yang baik, resolosi gambar yang cukup sangat dibutuhkan. Ada beberapa cara agar hasil scan yang kita hasilkan sesuai dengan harapan, yaitu:
1. Scan gambar dengan resolusi yang cukup, minimal 300 dpi.
2. Usahakan gambar yang discan melekat sempurna pada bidang kaca scanner.
3. Pada saat me-scan sebaiknya Menu Unsharp masking diaktifkan, meskipun nantinya akan dapat dibantu di menu Sharpness di Photoshop.
4.  Setelah diperoleh hasil scan, lakukan pengeditan ulang di adobe photoshop, terutama dilakukan pada posisi dan croping terlebih dahulu, dan kemudian pada kualitas level; dengan mengatur levelnya, sehingga didapat hasil warna yang tajam.
5. Jangan lupa bersihkan permukaan scanner, sehingga didapat bersih dari noda-noda yang tidak diinginkan. Scanner yang mempunyai kemampuan menangkap gambar yang tinggi akan sangat berpengaruh terhadap kualitas gambar yang kita peroleh.

 
Menggunakan Alat dan Bahan:
Canon CanoScan LiDE 25 Windows(R) Version March, 2005
______________________________________
Thank you for purchasing the Canon Image Scanner.
This file contains new information and hints not included in the User's Guide and other materials. Please take a moment to review the following information before using the Image Scanner.
Download Driver link Canon CanoScan LiDE 25
______________________________________
Contents
------------
Folder Construction
Electronic Manual
Known Issues
______________________________________
Folder Construction
--------------------------
Download Link
______________________________________
Electronic Manual
------------------------
The following electronic manuals are contained in the [\Manual\English] folder.
CanoScan.htm: Scanning Guide
Omnipage.pdf: OmniPage SE User's Guide
Pstudio.pdf: ArcSoft PhotoStudio Manual
______________________________________
Known Issues
------------------
Certain personal computers (including laptops) may not restart correctly from standby mode when the scanner is attached. If this occurs, please reboot the computer. Take the following steps to delete OmniPage SE when it cannot be uninstalled:
1.  From the Setup page of the CanoScan Setup CD-ROM, select " Display   the CD-ROM Contents".
2.  Select and open the OmniPage folder.
3.  Select and open the Tools folder.
4.  Double click on the "remover.exe" and execute the delete process.
______________________________________
Windows is registered trademarks of Microsoft Corporation in the U.S. and/ or other countries. Adobe and Acrobat are trademarks of Adobe Systems Incorporated. Other brands and product names are trademarks and/ or registered trademarkes of respective companies.
Copyright(C) CANON INC.2005 All Rights Reserved.

Download Driver link Canon CanoScan LiDE 25


salam kekuatan berawal dari hati  bayoete.blogspot.com

Wednesday, November 16, 2011

Film Making dan Plate Making - Materi Grafika

FILM MAKING dan PLATE MAKING

Akselerasi teknologi di bidang prepress melaju dengan sangat cepat. Produsen mesin-mesin pre-press berlomba untuk membuat mesin yang diproduksi semakin efektif dan efisien. Fenomena ini tentunya “mengenakkan” pelaku bisnis di bidang grafika mempunyai banyak pilihan khususnya bagi pengusaha yang bermodal besar. Konsumen pun diuntungkan, karena dari sisi waktu pengerjaannya lebih cepat, kualitas cetakan lebih baik, dan tentunya harganyapun juga bersaing. Percetakan-percetakan di Indonesia masih banyak ditemui menggunakan plate processor untuk memproses film menjadi acuan siap cetak. Karena investasi untuk menggunakan teknologi Computer to Plate sangat besar dan karakteristik pekerjaannya belum cocok untuk menggunakan teknologi tersebut. Berbeda dengan penggunaan teknologi image setter, yang digunakan untuk mentransfer data digital (dari komputer) menjadi film, masih banyak ditemui. Disamping harganya terjangkau, teknologi image setter lebih fleksibel untuk digunakan berbagai karakteristik pekerjaan, khususnya yang berkaitan dengan oplag atau oplah atau tiras.


skema proses pembuatan film konvensional grafika

Sebelum teknologi image setter berkembang luas di pasaran, proses pembuatan film dari data komputer dipindahkan dulu melalui media kertas atau yang dikenal dengan Computer to Paper kemudian diproses dengan menggunakan kamera reproduksi baik itu kamera vertikal maupun horizontal untuk dipindahkan menjadi film dengan pengembangan manual atau dengan menggunakan film processor. Teknologi ini sudah semakin ditinggalkan oleh perusahaan percetakan, karena prosesnya membutuhkan waktu yang lama juga hasilnya kurang maksimal. Pembesaran titik raster (dot) menjadi semakin besar karena adanya tahapan demi tahapan yang harus dilalui.

Penggunaan kamera vertikal maupun horizontal masih banyak dijumpai pada percetakan-percetakan yang mengkhususkan pada jenis atau macam cetakan yang beroplag sedikit atau cetakan-cetakan khusus, misalnya pembuatan stempel, acuan untuk foil, dan sebagainya. Untuk mengetahui teknologi ini, sebagai dasar keilmuan memahami teknologi yang berkembang pesat sekarang, dibawah ini diuraikan proses dari data yang dihasilkan komputer berupa kertas menjadi film yang siap ditransfer ke pelat cetak.

Model kamera dapat digolongkan menjadi 3 yaitu:
a. model garis (line copy), model garis meliputi semua pekerjaan yang terbentuk dari garis-garis dan bidang-bidang dengan nada tunggal. Tidak terdapat bidang-bidang bayang-bayang atau gradasi nada. Misalnya: cetak percobaan teks yang bersih atau hasil set foto, gambar coretan pena, peta-peta dan karikatur, foto-foto afdruk yang sudah diraster.
b. model nada lengkap (halftone copy), model nada lengkap meliputi segala pekerjaan yang mempunyai gradasi atau variasi nada. Contohnya: semua foto orang, gedung-gedung, pemandangan dan lain sebagainya, lukisan minyak yang artistik, gambar bernada.
c. model warna (colour copy), model warna meliputi semua model berwarna, baik garis maupun nada lengkap (seperti model a & b).

salam kekuatan berawal dari hati  bayoete.blogspot.com

Tuesday, November 15, 2011

Proofing - Materi Grafika

Proofing - Memproses data digital menjadi film

 diagram proses input data desain imposisi hingga pencetakan

Proses data masuk kemudian diolah dilanjutkan di layout dan halaman di imposisi sesuai jenis pekerjaan setelah semuanya selesai, proses selanjutnya adalah melakukan proofing. 

 skema kerja dari proses data hingga menjadi film

Setelah dikoreksi dan dinyatakan benar, maka data digital tersebut diproses untuk dibuat film atau pelat atau dicetak dengan mesin cetak digital.

 diagram alur proses kerja postscript RIP

Pemrosesan data digital hingga menjadi film melalui media yang barnama RIP atau raster image processor. RIP ini sebagai penerjemah bahasa yang ada dikomputer yang berupa data digital menjadi terbaca oleh Imagesetter.

 sistem digital proofing terkoneksi mesin cetak (DCP9000 QMDI Kodak Heidelberg) 

 mesin universal 




salam kekuatan berawal dari hati  bayoete.blogspot.com

Imposisi Imposition - Materi Grafika

Imposisi


Imposisi adalah tahap penggabungan beberapa halaman/ film agar ketika dicetak susunan halaman sesuai dengan yang direncanakan. Imposisi atau montase dapat dilakukan secara manual dan elektronik.

Kelemahan dari sistem manual, yang perlu diperhatikan, antara lain:
(1) perubahan dot karena harus melalui proses dikontak lagi ke pelat cetak,
(2) tidak menjamin kebersihannya,
(3) sering terjadi misregister atau ketidak akuratan karena kesalahan manusia, dan
(4) waktu pengerjaannya memakan waktu yang cukup lama.


Imposisi system elektronik penyusunannya secara digital. Penggunaan sistem ini hampir tidak ada kelemahannya, kecuali jika menggunakan sumber daya manusia yang kurang kompeten.
Imposisi elektronik membutuhkan waktu yang relatif singkat karena penyusunannya secara digital, seandainya ada kesalahan penggabungan yang kurang sesuai bisa diedit secara cepat. Pengecekannya juga dapat dilihat langsung dilayar monitor. Ketepatan cetaknya dapat dipastikan register karena dikerjakan secara digital.


Jika imposisi sistem manual, penggabungan film separasi dan hitam putih melalui tahapan yang berbeda, tentunya lebih lama yang film separasi. 
Sedangkan pada imposisi elektronik penggabungan halaman full colour dengan hitam putih tidak berbeda dan mudah untuk dikerjakan. Software yang sering digunakan untuk melakukan imposisi seperti QuarkXtension, DK&A Imposition, Impose (Barco), Signastation (Heidelberg), dan lain-lain.


salam kekuatan berawal dari hati  bayoete.blogspot.com

Monday, November 14, 2011

Bitmap dan Vektor - Materi Grafika

Bitmap dan Vektor

Gambar Bitmap
Gambar bitmap juga sering disebut juga dengan istilah raster image. Gambar dibentuk oleh sekumpulan titik yang disebut dengan pixel (picture element) dalam suatu grid. Titik-titik persegi berkumpul seperti mosaic bergabung dan memiliki warna–warna tersendiri yang membentuk gambar seperti terlihat pada layar monitor. Pixel berjajar, baik vertikal maupun horizontal seperti yang terlihat pada gambar akan terlihat pada pembesaran tertentu. Gambar bitmap merupakan resolution dependent. Kualitas gambar bergantung pada banyak atau pixel yang membentuk gambar atau yang disebut dengan istilah resolusi. Ukuran yang dipakai dalam penentuan resolusi adalah dpi (dots per inch) atau ppi (pixel per inch). Resolusi gambar bitmap yang terlihat pada layar monitor menggunakan resolusi monitor 72 atau 96 ppi, meskipun gambar memiliki resolusi 300 ppi.

Penentuan gambar untuk pencetakan berawal dari sini. Kebutuhan gambar berkualitas tinggi diperoleh melalui proses input gambar dari meda lain seperti scanner. Umumnya resolusi yang dibutuhkan untuk menghasilkan detail gambar yang bagus 300 ppi. Meskipun demikian ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan dalam menentukan resolusi gambar yang efektif dan efisien, yaitu berdasarkan jenis kertas yang dipakai pada hasil cetakan. Standarisasi raster atau yang lebih dikenal dengan istilah screen ruling untuk setiap jenis kertas berbeda-beda. Setelah screen ruling diketahui barulah kita menentukan resolusi gambar bitmapnya. Umumnya penentuan resolusi gambar adalah dua kali dari screen ruling. Ukuran yang digunakan adalah lpi (line per inch).

Pada tabel berikut akan terlihat penentuan image resolution pada gambar bitmap.

Tabel Penentuan Resolusi Gambar

Karena gambar bitmap sangat bergantung pada resolusi gambar (resolution dependent), sangatlah sulit bagi kita untuk melakukan pembesaran dan pengecilan pada gambar. Aktivitas tersebut akan berpengaruh pada kualitas gambar. Pada pembesaran, gambar akan membuat pixel baru dari pixel yang sudah ada sebelumnya atau yang disebut dengan istilah interpolasi. Gambar menjadi out of focus atau kabur. Sedangkan apabila kita melakukan pengecilan gambar, pixel-pixel yang membentuk gambar akan berkurang dengan sendirinya. Aplikasiaplikasi grafis yang berbasis bitmap diantaranya Adobe Photoshop Corel Photo Paint, Jasc Paint Shop Pro, Micrografx Picture Publishier. Ulead Photolpact, dan Microsoft Paint. Umumnya format yang digunakan oleh gambar bitmap adalah BMP, GIF, JPEC/ JPG, PNG, PICT (Macintosh), PCX, TIFF, dan PSD (Adobe Photoshop).

Gambar Vektor
Gambar vektor dibuat melalui garis, kurva dan bidang secara individual yang didefinisikan secara matematik. Setiap garis, kurva dan bidang memiliki atribut berupa stroke, fill dan color yang dapat diubah. Mengubah atribut tidak merusak atau mengurangi kualitas gambar vektor, demikian juga memodifikasi bentuk dengan tool yang ada pada aplikasi vektor, seperti skala dan rotasi. Gambar vektor tidak bergantung pada resolusi (resolution independent). Itu sebabnya, Untuk itu pembesaran dan pengecilan pada gambar vektor alam ukuran tak terbatas tidak mempengaruhi dan tidak menyebabkan gambar menjadi kabur atau out of focus. Kondisi gambar akan tetap tajam baik di layar monitor maupun kondisi gambar setelah dicetak.

Keuntungan lain dari gambar vector adalah tidak memiliki warna background saat diimpor dengan aplikasi lain. Terlihat pada gambar bintang di samping. Bintang memiliki bidang persegi berwarna putih (background) yang mengelilingi gambar bintang, sedangkan pada gambar vektor tidak. Dengan segudang keuntungannya, gambar vektor memiliki kelemahan dalam merepresentasikan gambar secara realistik seperti yang terdapat pada foto. Detail yang dihasilkan masih kalah jauh dibandingkan dengan gambar bitmap.

Gambar vektor akan terlihat bagus jika diperuntukkan untuk warna-warni solid atau gradasi bukan contonous tone seperti foto, untuk itu kebanyakan vektor image digunakan untuk membuat gambar-gambar kartun yang memiliki nuansa flat atau warna-warna solid. Sekarang setiap aplikasi yang berbasis vektor telah memiliki kemampuan untuk mengolah gambar bitmap seperti layaknya aplikasi berbasis bitmap dengan memanfaatkan berbagai texture filter, transparancy dan sebagainya seperti pada aplikasi vektor. Aplikasi vektor juga memiliki kemampuan mengubah gambar vektor menjadi gambar bitmap tanpa menggunakan aplikasi konversi, seperti yang dilakukan oleh aplikasi vektor sendiri dengan tracing tool dan beberapa aplikasi lainnya.

Aplikasi lain untuk konversi data, diantaranya Adobe Streamline (Win/ Mac), ImpressionX (Windows), AlgoLab Photo Vektor (Win), ArtLine (Mac), AutoTrace (Win/ BeOS/ *nix), Integraph, LogoSpruce (Win/ Mac), dan RasterVect Software (Win).

Proses mengubah gambar vektor menjadi bitmap disebut dengan rasterizing tanpa mengurangi kualitas gambar saat pembesaran maupun pengecilan. Ada baiknya sebelum mengubah mengkonversi gambar tersebut, simpanlah gambar vektor terlebih dahulu di lain waktu. 

Konversi ini biasanya diperuntukkan untuk keperluan web design seperti yang dilakukan oleh aplikasi flash. Format yang digunakan untuk menyimpan gambar vektor, seperti ai (Adobe Illustrator), CDR (Corel Draw), CMX (Corel Exchange), CGM computer Graphics Metafile, DRW (Micrografix Draw), DXF AutoCAD, dan WMF Windows Metafile. Yang termasuk dalam aplikasi vektor diantaranya Adobe Illustrator, Freehand, CorelDRAW, Xara, serif DrawPlus, dan Harvard Draw.


salam kekuatan berawal dari hati  bayoete.blogspot.com

Thursday, November 10, 2011

Konsep warna RGB dan CMYK

Konsep warna RGB dan CMYK

1.    Warna RGB tidak bisa dikonversi secara sempurna ke CMYK.
       Tetapi perlu diingat bahwa warna adalah tampil dalam konteksnya, sehingga pada kebanyakan problem sesungguhnya bukanlah warna RGB tidak bisa dikonversi dengan baik, tetapi warna terlihat kusam karena impuritas warna.
2.    Warna CMYK yang terdiri atas lebih dari 2 channel akan tampil kusam.
       Contoh magenta 100% yellow 100% akan tampil sebagai warna merah yang pekat, tetapi menggunakan magenta 100% yellow 100% dan cyan 10% akan memberikan kesan kusam. Untuk menghindari hal itu, caranya adalah setelah mengkonversi ke CMYK, tambahkan saturasi kira-kira 10-20 dengan menu Hue/ Saturation di Photoshop.


Tabel Campuran Warna
Dalam upaya mengurangi perbedaan konversi dari RGB ke CMK, maka saat melakukan konversi RGB ke CMYK standar Photoshop, perhitungkan gamut dari perangkat output saat melakukan Mapping warna dari RGB ke CMYK. Semua warna RGB akan dicoba Mapping ke
CMYK dan tidak ada warna yang cenderung flat karena di luar gamut. Kekurangannya jika gambar asli tidak dikoreksi dengan optimal hasilnya malah akan cenderung kusam.


salam kekuatan berawal dari hati  bayoete.blogspot.com

Perangkat (Hardware & Software) Grafis - Materi Grafika

Perangkat (Hardware & Software) Grafis


Komputer merupakan alat yang sangat vital untuk dapat menghasilkan desain yang berkualitas serta dapat memperlancar proses pembuatan desain itu sendiri. Desainer grafis yang profesional akan tidak bisa berbuat apa-apa jika komputer yang dipakai mempunyai kemampuan yang rendah dengan kualitas hardware yang jelek.

Kemampuan komputer yang memadai dengan spesifikasi yang mendukung keterlaksanaan proses desain akan sangat membantu seorang desainer grafis mengekploitasi kemampuannya menuangkan ide-ide kreatifnya.

Untuk mengetahui apakah komputer yang dipakai mempunyai spesifikasi yang baik dan memadai untuk proses desain, ada baiknya kita mengetahui bagian-bagian yang ada di komputer. Komputer terbagi dalam 2 (dua) bagian besar yaitu: hardware dan software.

Hardware adalah perangkat keras yang terlihat oleh indera penglihatan dan peraba, yaitu berupa CPU, monitor, keyboard, mouse, serta perangkat pendukung lainnya misalnya: stabiliser, UPS, scanner, kamera digital, dan sebagainya.

Sedangkan software adalah perangkat lunak atau program yang memungkinkan komputer menjalankan fungsinya sebagai sebuah sistem dengan arsitektur terbuka yang memungkinan antara alat satu dan yang lainnya bekerja terintegrasi sesuai tujuan dibuatnya komputer tersebut. Setiap perangkat keras biasanya dilengkapi dengan driver, yang berisikan software yang dapat saling mendeteksi menjadi suatu sistem. Peng-install-an software aplikasi biasanya disesuaikan tujuan digunakannya komputer tersebut.

1.    Perangkat keras (hardware)
       Pemilihan spesifikasi perangkat keras yang perlu dipertimbangkan, antara lain:
a.    CPU dengan kapasitas sebagai berikut:
       - RAM dianjurkan minimal 2 GB.
       - Mother Board yang bermerk dengan kemampuan prosesor minimal setara dengan pentium IV generasi terakhir atau diatasnya.
       - VGA card minimal 1 GB.
       - Harddisk yang mempunyai kemampuan menyimpan memori memadai, dianjurkan minimal 120 GB.
       - Dilengkapi dengan CD Writer.
b.    Monitor dengan kemampuan menterjemahkan warna yang baik.
      Untuk mendapatkan kualitas gambar yang bagus yang tertampil secara visual di layar monitor, ada baiknya monitor yang kita punyai dilakukan kalibrasi terlebih dahulu sehingga tidak akan muncul tipuan warna, warna gambar yang tampil di layar berbeda dengan hasil ketika kita print. Dengan sudah terstandarnya monitor yang kita punyai akan memperkecil kesalahan yang diakibatkan interpretasi terhadap warna yang dihasilkan pada layar monitor.
c.    Scanner dengan resolusi tinggi, scanner menggunakan teknologi CCD (Charged Couple Device) seperti pada kamera digital sebagai sensor penangkap gambar. Scanner dengan kualitas memindai yang bagus umumnya berupa drum scanner yang menerapkan teknologi PMT (photomultiplier) sebagai sensor pembaca yang memungkinkan men-scan slide dengan pembesaran diatas 1000%. Kelemahan utama scanner dibanding kamera digital adalah masih menggunakan data analog berupa photo, slide, sehingga melalui proses dahulu, jadi membutuhkan interval waktu yang cukup lama. Dengan menggunakan kamera digital kita sudah dapat data berupa data digital tanpa harus diproses atau diubah jadi photo terlebih dahulu. Scanner tetap masih relevan digunakan karena tidak semua konsumen yang mencetakkan membawa file dari kamera digital, tapi masih banyak kita jumpai mereka membawa foto (data analog) untuk diproses sebagai materi desain. Disamping itu, tidak semua data atau materi desain berupa data digital. Pengambilan materi gambar dari buku, majalah, atau barang cetakan lainnya masih membutuhkan scanner sebagai alat pemindai gambar.
d.    Kamera digital yang high resolusi (high-end) jika memungkinkan, kamera digital menggunakan teknologi CCD dan teknologi CMOS sebagai sensor penangkap gambar. Teknologi CCD telah mampu menangkap jutaan pixel. Semakin banyak pixel yang bisa ditangkap maka semakin detail gambar yang didapat. Kamera digital dengan teknologi Hi-end mampu menghasilkan gambar digital lebih dari 20 Mb dan mempunyai software sendiri untuk meng-edit dan men-transfer ke Photoshop serta sudah menggunakan format TIFF bukan JPEG. Kamera digital dengan teknologi Low-end saat ini mampu menghasilkan gambar digital dibawah 10 Mb. Pada umumnya teknologi ini menggunakan software plug-in dengan photoshop dan menggunakan format JPEG untuk penyimpanan datanya. Dengan menggunakan kamera digital yang resolusi tinggi akan didapatkan data digital yang detail gambarnya sangat tajam.
       Tentunya harga kameranya juga relatif mahal. Ada berbagai macam jenis kamera digital, juga puluhan fitur yang membingungkan. Mana yang paling sesuai dengan kebutuhan kita? Memilih kamera sebenarnya gampang-gampang susah, terutama bagi pengguna yang masuk kategori pemula/ amatir.
  
2.    Perangkat Lunak (software)
       Install software disesuaikan tujuan pemakaian. Untuk proses mendesain dapat dipertimbangkan, antara lain: Pagemaker, Ilustrator, Photoshop, Quark X-press, Corel Draw, Free Hand, atau software yang lainnya yang mendukung proses mendesain. Perlu diperhatikan, semakin banyak kita memasukkan software di komputer kita, akan membebani memori harddisk kita. Aplikasi-aplikasi dalam sistem desktop publishing dapat dikelompokkan berdasarkan fungsinya:
a.    Aplikasi Pengolah Kata
       Aplikasi ini biasanya untuk mengolah kata, baik grammar dan spelling-nya. Aplikasi ini dikhususkan untuk mengolah format teks atau membuat tagging. Aplikasi ini mampu melakukan penataan halaman, walaupun dalam konteks sederhana seperti yang dilakukan oleh Microsoft Word. Aplikasi ini banyak digunakan oleh kalangan akademis/ mahasiswa/ pelajar untuk membuat jurnal ilmiah, skripsi, karya ilmiah, atau tugas-tugas lainnya yang mengedepankan fungsi sebagai pengolah kata.Yang termasuk aplikasi ini, misalnya Microsoft Word, Wordstar,dan Corel WordPerfect, dll.
b.    Aplikasi Pengolah Gambar/ Foto


       Aplikasi ini untuk mengolah foto atau gambar bitmap dan gambar realistis lainnya. Photoshop merupakan salah satu aplikasi yang cukup familier di kalangan desainer grafis untuk ngolah foto, memanipulasi foto, retouching image, dan color correction. Selain Photoshop ada pengolah foto yang lain, seperti Fractal Design Painter, dan Corel Photo Paint, dll.
c.    Aplikasi Pengolah Ilustrasi



      Aplikasi ini berfungsi untuk mengolah gambar dalam bentuk vektor, seperti ilustrasi dan logo. Gambar yang dihasilkan oleh aplikasi jenis ini adalah gambar vektor. Dalam perkembangannya, aplikasi ini juga mampu mengolah gambar bitmap. Aplikasi pengolah ilustrasi yang banyak digunakan oleh para desainer grafis, seperti Adobe Illustrator, Macromedia Freehand, Corel Draw, dan Beneba Canvas.
d. Aplikasi Pengolah Layout


       Aplikasi ini untuk mengatur halaman. Aplikasi pengolah kata yang sering digunakan Adobe Pagemaker, QuarkXpress, dll. Sedangkan pengolah layout yang digunakan untuk mempermudah imposisi halaman buku, majalah, dll., yaitu: QuarkXtension, DK&A Imposition, Impose (Barco), Signastation (Heidelberg), dan lain-lain. Dengan dukungan dari perangkat-perangkat yang menunjang seorang pewajah (desainer grafis) tidak dipusingkan oleh rendahnya kinerja komputer.


salam kekuatan berawal dari hati  bayoete.blogspot.com

Pekerjaan Menyiapkan Desain Buku/ Majalah/ Tabloid/ Koran, Dll. - Materi Grafika

Pekerjaan Menyiapkan Desain Buku/ Majalah/ Tabloid/ Koran, Dll.


Yang perlu diperhatikan oleh seorang desainer, adalah sebagai berikut:
a.    mempelajari naskah yang akan digarap
       Setelah kita menerima naskah yang sudah siap cetak, artinya telah diadakan penyuntingan (editing) baik isi maupun bahasanya kita perlu mempelajari apakah maksud/ tujuan penerbitan tersebut dan menampung keinginan editor/ redaksi. Hal ini berarti kita memasuki pedoman F yang pertama dari F yaitu Fungsi.

b.    menyiapkan pola tata letak
      Sesudah F pertama dari pedoman 3F kita telaah, selanjutnya kita menginjak F yang kedua dan ketiga yaitu menentukan format (ukuran) buku. Dengan lembaran calon halaman buku inilah kita menentukan frame (bingkai) ruang cetaknya. Dengan menambah beberapa garis pedoman baik horizontal maupun vertikal yang kita sebut garis irama tata letak. Terakhir adalah memberikan pada pola tersebut letak angka halaman. Selesailah pola tata letak yang selanjutnya kita gunakan untuk pedoman menata letak elemen-elemen layout baik yang berupa huruf (teks) maupun ilustrasi. Khusus untuk frame yang nantinya akan menjadi marse (margin) buku perlu diperhatikan teknik penjilidannya. Bidang cetak pada halaman-halaman buku perlu ditentukan secara tepat agar lebar dan tinggi/ panjangnya sesuai dengan format bukunya. Bidang cetak ini ada yang didapatkan secara otomatis  sesuai format buku yang dibuat dengan suatu metode. Ada pula yang telah ditentukan dengan dibuat menggunakan metode tertentu. Selain itu ada yang ditentukan sendiri oleh pewajah buku dengan pertimbangan seni visualnya. Penempatan bidang cetak pada halaman buku menyangkut ukuran bingkai margin (pias), yaitu ruang putih yang membatasi bidang cetaknya.

       Dalam hal pembuatan margin buku ada beberapa metode yang biasa dipakai, diantaranya adalah:
1.    metode Van de Graff
       Dalam format kertas yang sama setiap orag akan mendapatkan ukuran bidang cetak yang sama pula bila menggunakan metode ini. Pada metode ini lebar dan tinggi bidang cetak serta marginnya ditemukan sekaligus setelah selesai dibuat.


2.    metode Diagonal
       Pada metode ini lebar susunan atau panjang baris telah ditentukan lebih dahulu sedang tinggi susunan atau banyaknya baris belum ditemukan.


3.    metode Perbandingan Emas (Gulden Snede, Golden Section)
     Panjang baris maupun tingginya (banyaknya baris beserta spasinya) telah ditentukan lebih dahulu. Persoalannya adalah penempatannya pada halaman, apakah tepat di tengah, menggeser ke kanan, menggeser ke kiri, atau ke atas/ bawah.
       Soal ini diselesaikan dengan pedoman angka 35-58, artinya nilai 3 untuk margin punggung, 5 untuk tepi, dan 8 untuk bawah/ kaki. Yang dibagi-bagi dengan perbandingan itu adalah selisih antara tinggi halaman dengan tinggi susunan dan selisih lebar susunan dengan lebar halaman.


4.    tanpa metode atau bebas
     Berarti seseorang bebas menentukan baik margin maupun bidang cetaknya dengan pertimbangan seninya. Yang menjadi pedoman adalah harus diingat bahwa margin mempunyai manfaat membatasi teks, sebagai tempat jari tangan memegang buku terutama ibu jari, dan tempat meletakkan angka halaman.

c.    membuat visualisasi penyajian baik sampul maupun bagian teks.
      Ide penyajian wajah buku perlu kita visualisasikan berupa layout komprehensif (layout comprehensif) untuk memberikan ujut yang lebih nyata bagaimana buku nanti disajikan baik sampul maupun bagian teksnya. Hal ini penting untuk menghindari keterlanjuran sebelum naskah tersebut masuk di bagian produksi mulai pengesetan sampai ke penjilidannya dan sekaligus menguji apakah penyajiannya cukup berfungsi sebagai sarana komunikasi.

d.    menyiapkan gambar kerja (art work) terutama sampul
       Yang dimaksud dengan gambar kerja (art work) adalah suatu model yang akan dikerjakan selanjutnya di bagian penyiapan acuan cetak yaitu bagian foto reproduksi. Gambar kerja ini dibuat berdasarkan layout komprehensif yang sudah disetujui.
       Diharapkan kerapian, ketepatan di dalam menyiapkan gambar kerja ini dan disiapkan diatas kertas putih yang cukup baik dengan elemen-elemennya semuanya kita gambar dengan hitam walaupun dalam layout komprehensifnya berwarna. Dengan gambar kerja ini bagian persiapan acuan cetak akan bekerja menyesuaikan keinginan juru pewajah yang digambarkan pada layout komprehensifnya.

e.    Instruksi pelaksanaan dengan tertulis.
       Suatu petunjuk tertulis yang akan menyertai visualisasi rancangan instruksi ini menyebutkan antara lain:
-      ukuran bersih barang cetak
-      jenis kertas
-      jenis huruf dan korpnya.
-      berapa kali cetak
-      lebar susunan
-      macam penjilidannya
-      instruksi untuk ilustrasi
-      dan petunjuk-petunjuk yang lain


Dengan demikian selesailah tugas juru desainer menyiapkan rancangan penyajian fisik barang cetak dan bersama naskah rancangan ini dilanjutkan ke bagian produksi.


salam kekuatan berawal dari hati  bayoete.blogspot.com