Franky Sahilatua
Franky Hubert Sahilatua lahir di Surabaya, Jawa Timur 16 Agustus 1953, awalnya bercita-cita menjadi pelaut, namun kedua orangtuanya, Hubert Johannes Sahilatua dan Theodora Joveva Uneputi-Sahilatua tak mengijinkannya, maka anak ketiga dari tujuh bersaudara ini harus memendam cita-citanya itu. Setelah memupus impiannya, Franky mengaku tergelincir ke dalam dunia musik, kala ia masih duduk di bangku SMA Pemuda di Surabaya.
Ketika kuliah di Akademi Akutansi Surabaya, ia sering di undang oleh teman-teman dari kampus lain untuk bernyanyi. Hasil uang dari menyanyi tersebut ia gunakan sebagai modal untuk pergi ke Jakarta mencari kesempatan masuk ke dunia rekaman.
Perjuangan untuk bisa masuk dapur rekaman dimulainya sejak tahun 1973 dan baru memperoleh kesempatan untuk rekaman di Yukawi pada tahun 1975. Album perdananya berlabel Senja Indah di Pantai, berduet dengan adiknya, Jeanne Maureen Sahilatua. Lirik lagu karya Franky pada masa Franky & Jane cenderung pada pemujaan alam, misalnya pada lagu Musim Bunga dan Kepada Angin dan Burung.
Duet Franky & Jeanne ini memilih jalur musik country dan sempat menghasilkan lima belas album, yang semuanya di bawah Jackson Record. Setelah duet ini mengakhiri kerjasamanya, karena Jeanne menikah dan memusatkan diri pada keluarga, Franky lebih banyak bersolo karier.
Di tahun 1992-1993, ketika himpitan atas kebebasan berkreasi mulai menjadi sebuah keresahan di kalangan seniman, dimana semua lini kesenian mulai menyuarakan jeritan, Franky pun turut tergerak. Manifestasi dari kesadaran kritisnya muncul dalam lagu-lagunya, seperti Terminal, Orang Pinggiran, Perahu Retak, Menangis dan Di Bawah Tiang Bendera.
Ketika atmosfer perlawanan dari masyarakat terhadap kekuasaan, konflik vertikal mulai lebih memanas, Franky mencoba untuk terus konsisten, ia pun menangkap momentum itu dan ia tuangkan dalam karya-karyanya, seperti lagu“Aku Mau Presiden Baru dan“Jangan pilih Mereka”
Selain itu Franky juga kerap melakukan penggalangan dana dan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat yang membutuhkan seperti hasil penjualan album Satu Hati produksi Solidaritas Indonesia (Solid), ia gunakan untuk membantu korban gempa di Yogyakarta dan sekitarnya.
Kedepan Franky ingin terus menyanyi dan tetap produktif karena ia tidak mau menjadi museum dan ingin tetap berapi.
(Dari berbagai sumber)
Franky Hubert Sahilatua meninggal di Jakarta, Indonesia, 20 April 2011 pada umur 57 tahun) adalah penyanyi balada asal Surabaya, Indonesia. Namanya dikenal publik sejak paruh kedua dekade 1970-an, ketika ia berduet bersama adiknya, Jane Sahilatua, dengan nama Franky & Jane. Duet ini sempat menghasilkan lima belas album, semuanya di bawah Jackson Record.
Setelah duet ini mengakhiri kerja samanya, karena Jane kemudian menikah dan hendak memusatkan diri pada keluarga, Franky lebih banyak bersolo karier.
Lirik lagu karya Franky pada masa Franky & Jane cenderung pada pemujaan alam pada awalnya, misalnya pada lagu Musim Bunga dan Kepada Angin dan Burung. Namun demikian, seperti kebanyakan penulis lagu balada lain, Franky gemar pula "bercerita" mengenai kehidupan orang sehari-hari, seperti Perjalanan atau Bis Kota. Franky pernah menulis dan menyanyikan lagu-lagu soundtrack untuk film Ali Topan.
Sejak tahun 1990-an hingga sekarang, Franky banyak terlibat dalam aksi-aksi panggung bertema sosial dan nasionalisme. Ia aktif terlibat dalam masa peralihan politik dari Orde Baru menuju Reformasi, penentangan RUU APP, serta gerakan anti globalisasi.
Solo Album
- Balada Wagiman Tua (1982)
- Gadis Kebaya (1984)
- Anak Emas
- Lelaki dan Telaga
- Kemarin
- Terminal (1993) bersama Iwan Fals
- Orang Pinggiran (1997) bersama Iwan Fals
- Menangis (1999) bersama Iwan Fals
- Perahu Retak (1995) bersama Emha Ainun Najib
Franky & Jane
- Senja Indah di Pantai (1975)
- Kembalilah (1975)
- Balada Ali Topan (1976)
- Musim Bunga (1978)
- Kepada Angin dan Burung-burung (1978)
- Dan Ketuk Semua Pintu (1979)
- Panen Telah Datang (1980)
- Siti Julaika (1982)
- Di Ladang Bunga (1983)
- Rumah Kecil, Pinggir Sungai (1984)
- Biarkan Hujan (1986)
- Langit Hitam (1990)
- Perjalanan/Bis Kota (versi baru) (1991)
- Potret (1992)
- Lelaki dan Rembulan (1993).
Franky & Johnny
Franky, Jane, & Johnny
- Menyambut Musim Petik (1985)
Album Lain
- Kita Semua Sama (1989) - bersama Jane Sahilatua, Nur Afni Octavia, Vonny Sumlang, Utha Likumahuwa, Gito Rollies, Farid Harja, La Storia
- 1989 - Album Rumpies berjudul "Nurlela", lagu "Malu" karya Denda Sukma.
Karya Populer
- Lagu "Di Bawah Tiang Bendera" diciptakan Franky dan Iwan Fals pada tahun 1996, dengan latar belakang peristiwa 27 Juli.
- Lagu "Kemesraan" yang dipopulerkan oleh Iwan Fals merupakan karangan Franky bersama adiknya, Johnny.
salam kekuatan berawal dari hati bayoete.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
Silahkan Komentar maupun Pesannya.... lampirkan alamat email atau web anda:..... Thanks