Usahatani Bawang Merah Monokultur
Desa Keboledan Kecamatan Wanasari
Kabupaten Brebes
foto sumber situs web
Sebelum menulis mengenai usahatani
bawang merah wong brebes, berdasarkan berita kemarin: Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara Ani Yudhoyono memborong bawang merah petani di
Desa Sisalam Kecamatan Wansari Kabupaten Brebes, Jumat (26/8/2011). Presiden
juga memanen bawang merah bersama petani setempat.
foto sumber situs web
Selain bersama isteri tercinta, Presiden
didampingi sejumlah anggota kabinetnya, Gubernur Jateng, Bupati Brebes dan
pejabat lainnya rela berpanas-panasan di tengah sawah bawang merah. Presiden
juga menyempatkan diri mendengarkan keluh kesah dari salah satu petani bawang
merah.
Sebagai komoditi unggulan daerah
Brebes, bawang merah harus ditingkatkan produksinya. Melihat hamparan bawang
merah yang begitu luas. Saya berharap produksi bawang merah juga terus
ditingkatkan.
foto sumber situs web
Berawal
dari sini juga saya selaku anak kelahiran asli brebes alias wong brebes tulen,
tentunya ingin menulis mengenai Usahatani keluarga-keluarga, sedulur brayane,
tanggane, kancane, jakwire (bahasa brebes) saya yang digeluti dan usaha secara
turun temurun di desa keboledan kecamatan wanasari kabupaten brebes (letaknya
sebelah barat kota brebes) bagaimana
penjelasan selengkapnya sebagai berikut:
Usahatani bawang merah secara monokultur yaitu suatu bentuk usaha budidaya yang
dalam satu lahan terdapat satu jenis tanaman dalam satu musim tanam. Dalam
usahatani bawang merah secara monokultur terdapat kelebihan dan kelemahan
antara lain:
Kelebihan
1) Mempermudah petani dalam pemeliharaan, karena
petani terfokus pada satu jenis tanaman.
2) Mempermudah dalam penjualan produk.
3) Meningkatkan pendapatan petani.
Kelemahan
1) Rentan terhadap hama penyakit.
2) Modal dalam proses produksi lebih tinggi.
3) Fluktuasi harga yang tidak menentu pada
saat panen.
Menurut Wibowo
(1995), ada beberapa tahap dalam budidaya bawang merah antara lain:
1. Pengolahan Tanah
Persiapan pengolahan
tanah bawang merah monokultur dilakukan 20-25 hari. Tanah digemburkan sampai
halus dengan cangkul. Setelah tanah menjadi gembur dan dibersihkan dari
kotoran, kemudian dibuat bedengan-bedengan dengan ukuran tinggi 40 cm, lebar
100 cm dan panjangnya disesuaikan dengan keadaan tanahnya. Dipinggiran bedengan
dibuat saluran air atau selokan dengan ukuran dalam kurang 40 cm dan lebarnya
40 cm. Selesai membuat bedengan atau selokan selanjutnya meratakan tanah bagian
atas bedengan, kemudian dibiarkan selama satu minggu. Untuk memperkuat bedengan
bagian tepi dikeraskan dengan tanah liat yang diambil dari selokan supaya bedengan tidak mudah longsor.
2. Benih
Penggunaan
benih yang baik sangat menentukan produksi. Benih yang dianjurkan ditanam
adalah benih yang mempunyai kemurnian dan benih yang bebas hama dan penyakit.
Jadi dalam hal ini sangat tidak dianjurkan memilih benih dengan cara
sembarangan, karena benih yang baik akan menentukan produksi yang baik pula dan
dengan menggunakan benih varietas
Ampenan.
Untuk
memperoleh benih yang baik, terlebih dahulu dilakukan seleksi. Beberapa hari
sebelum ditanam, umbi bawang merah harus dipotong, selanjutnya dikupas agar
menjadi butiran-butiran siung. Pada waktu pengupasan hindari timbulnya goresan
atau kerusakan agar benih tidak mudah terserang hama atau penyakit.
3. Penanaman
Tujuan
penanaman adalah untuk memperoleh hasil yang sebanyak-banyaknya dengan mutu
yang baik. Untuk memperoleh tanaman yang subur dan sehat diperlukan pengolahan
tanah yang sempurna.
a. Waktu Tanam
Penanaman bawang
merah biasanya dilakukan pada saat akhir musim hujan, kira-kira bulan April
menjelang akhir musim kemarau atau kira-kira bulan Oktober, tetapi petani
bawang merah monokultur menanam pada akhir musim hujan, yaitu bulan April.
Benih
bawang merah yang siap ditanam adalah benih yang sudah akan ada akar dan bakal
yang tumbuh.
b. Cara Penanaman dan Jarak Tanam
Jika
persiapan benih cukup banyak, sebaiknya digunakan umbi yang berukuran cukup
besar, sebab jika kelak usia panen cenderung lebih cepat jika dibandingkan
dengan umbi benih yang berukuran kecil. Untuk itu sebaiknya penanaman benih
harus seragam.
Benih umbi
berukuran kecil jika ditelusuri sebelum menjadi benih, pernah terkena serangan
hama atau penyakit. Hal ini harus menjadi bahan pertimbangan, terkecuali benih
dari varietas atau jenis bawang merah kecil.
Penanaman
benih sebaiknya dilakukan secara teratur, rapih dan sejajar, menggunakan blak
atau alat ukur yang terbuat dari bambu. Jarak tanam yang digunakan adalah 20 cm
x 20 cm, dimana jarak tanam antara barisan sekitar 20 cm, sedagkan antar
tanaman sekitar 20 cm.
Pada waktu
tanam, bagian pangkal benih berada dibawah. Benih tanam atau dibenamkan 2/3
bagian dibawah permukaan tanah. Jika penanaman benih terlalu dalam dapat
mengakibatkan kesulitan pertumbuhan pada bagian tunas, dan benih mudah rusak.
Sebaliknya jika letak bibit kurang dalam mudah terbawa oleh pengikisan tanah
yang diakibatkan hujan atau waktu penyiraman. Pada prinsipnya penanaman benih
bawang merah tidak boleh terlalu dalam atau pun keluar dari permukaan tanah,
agar pembentukan rumpun tetap baik.
4. Pemeliharaan.
a. Pemupukan
Kebutuhan
pupuk yang diberikan untuk usahatani bawang merah monokultur adalah pupuk
kandang dan pupuk buatan yang meliputi: Pupuk Urea, TSP, KCL, dan ZA. Pemberian
pupuk oleh petani sebanyak tiga kali, dimana pupuk diberikan pada saat
pengolahan tanah, pemupukan susulan kedua diberikan setelah tanaman berumur 20
hari dan pemupukan terakhir setelah tanaman berumur berumur 40 hari.
b. Penyiangan
Kegiatan
mencabuti rumput atau tanaman pengganggu dilakukan sebanyak 2-3 kali.
c. Pengairan dan penyiraman
Walaupun
sudah ada pengairan melalui selokan, tetapi karena pengairan melalui selokan
air tidak terlalu banyak, maka selain pengairan yang melalui selokan juga dilakukan
penyiraman karena tanaman bawang merah termasuk jenis tanaman yang sangat
memerlukan air. Penyiraman dilakukan setiap hari.
d. Pengendalian hama dan penyakit
Penyemprotan
pestisida yang dilakukan petani bawang merah monokultur hanya dilakukan apabila
tanaman tersebut terserang hama dan penyakit. Adapun jenis hama penyakit yang
sering menyerang tanaman bawang antara lain: ulat, Gerandong (daun layu), hama
Lekor (daun rubuh), Kupu, dan hujan awan.
5. Pemanenan
Pemanenan
bawang merah biasanya setelah tanaman berumur 50-80 hari, yaitu setelah 1/3
atau 2/3 daun dan batang sudah mulai tampak menguning dan layu, tanaman sudah
banyak yang roboh dan umbi sudah besar dan kelihatan dipermukaan tanah.
Salam Satu Cahaya Kekuatan Berawal Dari Hati bayoete.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
Silahkan Komentar maupun Pesannya.... lampirkan alamat email atau web anda:..... Thanks