Laman

Saturday, September 3, 2011

Go ASEAN Economic Community 2015, Go Indonesia Prosperity

Saya mengetahui ASEAN sebagai organisasi regional di kawasan Asia Tenggara sejak di bangku Sekolah Dasar. Pemah saya miliki saat Sekolah Dasar buku RPU (Ringkasan Pelajaran Umum) kalau seingat saya kepanjangannya seperti itu didalamnya salah satu isinya membahas tentang ASEAN, dari Sejarah, Anggota, Pendiri maupun Tujuan.  Penulisan Artikel ini berkaitan dengan lomba penulisan blog “Peran  Blogger dalam mewujudkan Komunitas ASEAN 2015”, juga semata-mata ingin berbagi dengan para bloger dari berbagai elemen khususnya pendidikan karena saya berprofesi sebagai guru atau staf pendidik kejuruan khusunya bidang multimedia. 




Sebelum membahas lebih lanjut topik lomba yakni sebagai berikut: Apa yang kamu ketahui, harapan dan tantangan tentang Komunitas ASEAN 2015 ?; Peran apa yang harusnya dilakukan Komunitas ASEAN Blogger (ASEAN Blogger Community) dalam menunjang keberhasilan Komunitas ASEAN 2015 ?, maka saya akan mengawali tentang sejarah, tujuan, kesepakatan-kesepakatan ekononi ASEAN yang saya tahu.

A. Sejarah Pembentukan ASEAN
Sejak dulu, secara geopolitik dan geoekonomi, kawasan Asia Tenggara memiliki nilai yang sangat strategis. Namun sebelum ASEAN didirikan, berbagai konflik kepentingan juga pemah terjadi diantara sesama negara-negara Asia Tenggara. oleh hal itu, negara-negara ASIA Tenggara menyadari perlunya dibentuk kerjasama untuk meredakan rasa saling curiga dan membangun rasa saling percaya, serla mendorong kerjasama pembangunan kawasan.

Sebelum ASEAN terbentuk pada tahun 1967, negara-negara Asia Tenggara melakukan berbagai upaya untuk menggalang kerjasama regional seperti Association of Southeast Asia (ASA), namun organisasi tersebut dianggap kurang memadai untuk meningkatkan integrasi kawasan.

Untuk mengatasi perseturuan yang sering terjadi di antara negara-negara Asia Tenggara dan membentuk kerjasama regional yang lebih kokoh, maka lima Menteri Luar Negeri yang berasal Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand mengadakan pertemuan di Bangkok pada bulan Agustus 1967 yang menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang pada awalnya mengatur tentang kerjasama regional di kawasan tersebut.

Sebagai puncak dari pertemuan tersebut, maka pada tanggal 8 Agustus 1967 ditandatangani Deklarasi ASEAN atau dikenal sebagai Deklarasi Bangkok  oleh Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Malaysia dan para Menteri Luar Negeri dari Indonesia, Filipina, Singapura dan Thailand. Brunei Darussalam.

Kemudian bergabung pada tanggal 8 Januari 1984, Vietnam pada tanggal 28 Juli 1995, Laos dan Myanmar pada tanggal 23 Juli 1997, dan Kamboja pada tanggal 30 April 1999.

Deklarasi tersebut menandai berdirinya Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of South East Asian Nations(ASEAN). Masa awal pendirian ASEAN lebih diwamai oleh upaya-upaya membangun rasa saling percaya antar negara anggota guna mengembangkan kerjasama regional yang bersifat kooperatif namun belum bersifat integratif.

B. Tujuan dibentuknya ASEAN
Tujuan dibentuknya ASEAN seperti yang tercantum dalam Deklarasi Bangkok adalah untuk:
1.   Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta pengembangan kebudayaan di kawasan ini melalui usaha bersama dalam semangat kesamaan dan persahabatan untuk memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa-­bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai;
2.    Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertb hukum di dalam hubungan antara negara-negara di kawasan ini serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa;
3.  Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam mesalah-­masalah yang menjadi kepentingan bersama di bidang-bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi;
4.  Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana pelatihan dan penelitian dalam bidang-bidang pendidikan, profesi, teknik dan administrasi;
5.  Bekerjasama secara lebih efektif guna meningkatkan pemanfaatan pertanian dan industri mereka, memperluas perdagangan dan pengkajian masalah­masalah komoddi intemasional, memperbaiki sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi, serta meningkatkan taraf hidup rakyat mereka;
6.   Memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara; dan
7.   Memelihara kerjasama yang erat dan berguna dengan berbagai organisasi intemasional dan regional yang mempunyai tujuan serupa, dan untuk menjajagi segala kemungkinan untuk saling bekerjasama secara erat di antara mereka sendiri.

Adapun prinsip utama dalam kerjasama ASEAN, seperti yang terdapat dalam Treaty of  Amity and Cooperation in SouthEast Asia (TAC) pada tahun 1976 adalah:
(i)     saling menghormati,
(ii)     kedaulatan dan kebebasan domestik tanpa adanya campur tangan dari luar,
(iii)   non interference,
(iv)   penyelesaian perbedaan atau sengketa dengan cara damai,
(v)    menghindari ancaman dan penggunaaan kekuatan/ senjata dan
(vi)   kerjasama efektif antara anggota.

C. Kesepakatan-kesepakatan Ekononi ASEAN
Sejak awal pembentukannya, ASEAN secara intensif menyepakati berbagai kesepakatan dalam bidang ekonomi.

Diawali dengan kesepakatan Preferential Tariff Arrangement (PTA) pada tahun 1977.
Kesepakatan yang cukup menonjol dan menjadi cikal Bakal visi pembentukan AEC (AEC) pada tahun 2015 adalah disepakatinya Common Effectife Preferential Tariff - ASEAN Free Trade Area (CEPT-AFTA) pada tahun 1992 dengan target implementasi semula tahun 2008, kemudian dipercepat menjadi tahun 2003 dan 2002 untuk ASEAN-6.

Pada tahun 1995, ASEAN mulai memasukkan bidang jasa dalam kesepakatan kerjasamanya yang ditandai dengan ditandatanganinya ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS).

Selanjutnya pada tahun 1998 disepakati pula kerjasama dalam bidang investasi ASEAN investment Area (AIA).

Pada tahun 1997, para Kepala Negara ASEAN menyepakati ASEAN Vision 2020 yaitu mewujudkan kawasan yang stabil, makmur dan berdaya-saing tinggi dengan pembangunan ekonomi yang merata yang ditandai dengan penurunan tingkat kemiskinan dan perbedaan sosial ekonomi. (ASEAN Summit, Kuala Lumpur, Desember 1997).

Kemudian pada tahun 2003, kembali pada pertemuan Kepala Negara ASEAN disepakati 3 (tiga) pilar untuk mewujudkan ASEAN Vision 2020 yang dipercepat menjadi 2015 yaitu:
(1)   ASEAN Economic Community.
(2)   ASEAN Political-Security Community.
(3)   ASEAN Socio-Cultural Community (ASEAN Summit, Bali, Oktober 2003).

Declaration on ASEAN Ecommic Community Blueprint, ditanda tangani pada tanggal 20 November 2007, memuat jadwal strategis untuk masing-masing pilar yang disepakati dengan target waktu yang terbagi dalam empat fase yaitu tahun 2008-2009, 2010-2011, 2012-2013 dan 2014-2015. Penandatanganan AEC Blueprint dilakukan bersamaan dengan penandatanganan Piagam ASEAN (ASEAN Charter).

AEC Blueprint memuat empat kerangka utama, yaitu:
a.    ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi intemasional dengan elemen aliran babas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik dan aliran modal yang lebil) babas;
b.    ASEAN sebagai kawasan dengan days saing ekonomi yang tinggi, dengan elemen peraturan kompelisi, perlindungan konsumen, hak atas kekayaan intelektual, pengembangan infrastruktur, perpajakan, dan e-commerce;
c. ASEAN sebagai kawasan danger) pengembangan ekonomi yang merata dengan elemen pengembangan usaha kecil dan menengah, dan prakarsa integrasi ASEAN untuk negara-negara CMLV (Cambodia, Myanmar, Laos, dan Vietnam); dan
d.  ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global dengan elemen pemdekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi di luar kawasan, dan meningkatkan peran serla dalam jejaring produksi global. Dad keempat pilar tersebul, saat ini pilar peilama yang masih menjadi perhatian utama ASEAN. Oleh karenanya, pada pemaparan selanjutnya, pilar tersebut akan dibahas secara komprehensit

Apa yang kamu ketahui, harapan dan tantangan tentang Komunitas ASEAN Blogger 2015?
AEC adalah bentuk integrasi ekonomi regional yang direncanankan untuk dicapai pada tahun 2015.

Untuk mewujudkan AEC pada tahun 2015, seluruh Negara ASEAN harus melakukan liberalisasi perdagangan barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil secara bebas dan arus modal yang lebih bebas, sebagaimana digariskan dalam AEC Blueprint:
a.    arus bebas barang
b.    arus bebas jasa
c.   arus bebas investasi
d.   arus modal yang lebih bebas
e.   arus bebsa tenaga kerja terampil
f.   sektor prioritas integrasi
Sehingga diharapkan membawa ASEAN menjadi kawasan yang menjamin keamanan. makmur dan kompetitif dengan perkembangan ekonomi yang merata, serta menurunnya tingkat kemiskinan dan perbedaan social-ekonomi di kawasan ASEAN.

Adapun tantangan yang dihadapi diantaranya:
(1)  Laju peningkatan ekspor dan impor, contohnya di bulan agustus panen raya bawang merah (dihadiri Bapak Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono Presiden yang didampingi ibu negara Ani Yudhoyono, Menteri Pertanian Suswono, dan Gubernur Jateng Bibit Waluyo) di Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes dengan nilai harga bawang merah mengalami penurunan tajam hingga hanya Rp. 4.000 - Rp. 5.500/kg, terjadinya penurunan harga di tingkat petani ini dipengaruhi oleh masuknya bawang merah impor bersamaan waktu panen dampak ini lah yang menyebabkan para petani bawang merah banyak yang belum berani menjual bawang merahnya atau masih di gudang atau disimpan (panturanews.com);
(2)  Dampak negatif arus modal yang lebih bebas;
(3)  Kesamaan produk, kesamaan unggulan yang sama dikawasan ASEAN contohnya di sector pertanian, perikanan, produk karet, produk meubel dan elektronik.;
(4)  Daya saing SDM;
(5)  Kepentingan Nasional.

Peran apa yang harusnya dilakukan Komunitas ASEAN Blogger (ASEAN Blogger Community) dalam menunjang keberhasilan Komunitas ASEAN 2015?

Langkah strategis yang harus dilakukan ASEAN Blogger antara lain adalah melakukan sesuai dengan job atau yang membidangi yakni:
(1)     Mensosialisasikan AEC terhadap seluruh masyarakat (menengah dan kecil) yang minim informasi;
(2)     Penyesuaian, persiapan dan perbaikan alur baik secara kolektif rnaupun individual;
(3)     Peningkatan kualitas SDM baik dalam birokrasi maupun dunia usaha ataupun professional;
(4)     Penguatan posisi usaha skala menegah, kecil, serta kemitraan antara publik dan sektor swasta;
(5)     Menciptakan iklirn usaha yang kondusif dan rnengurangi ekonorni biaya tinggi di berbagai bidang;
(6)     Pengembangan sektor-sektor prioritas yang berdampak luas dan komoditi unggulan;
(7)  Peningkatan partisipasi  institusi pemerintah maupun swasta untuk mengimplementasikan AEC Blueprint;
(8)     Penyediaan kelembagaan dan permodalan yang rnudah diakses oleh pelaku usaha dari berbagai skala;
(9)     Perbaikan infrastruktur fisik melalui pembangunan atau perbaikan infrastruktur seperti transportasi, telekomunikas, jalan tol, pelabuhan, revitalisasi dan restrukturisasi, dan lain-lain.

Demikian Penulisan “Peran  Blogger dalam mewujudkan Komunitas ASEAN 2015” di ambil dari berbagai sumber artikel bacaan maupun ide penulis, semoga bisa menjadikan masukan bagi para blogger dalam menghadapi AEC 2015 maupun pasar global dunia kedepan.

--- Go AEC 2015, Go Indonesia Prosperity ---
  Salam Kekuatan Berawal Dari Hati bayoete.blogspot.com

1 comment:

  1. Tapi, harusnya memang komunitas blogger ini ga hanya kerja di dunia maya, namun juga perlu langkah aplikatif untuk mewujudkan komunitas ASEAN 2015.

    Tulisan yg menarik. Nice info... :)

    Ini tulisanku: http://0sprey.wordpress.com/2011/09/07/laskar-blogger-sebagai-pendorong-dan-pengawal-komunitas-asean-2015/

    ReplyDelete

Silahkan Komentar maupun Pesannya.... lampirkan alamat email atau web anda:..... Thanks