Laman

Thursday, September 15, 2011

Tinta Cetak dan Jenis Tinta

Tinta Cetak dan Jenis-Jenis Tinta

Susunan umum suatu tinta terdiri atas varnish (vehicle) atau bahan pengikat, pigment (zat warna/ dai), aditional agent atau bahan penolong.
Varnish, pigment, additional agent diproses menjadi tinta cetak melalui proses produksi mulai dari pre mixing, grinding, mixing (color matching), sampai canning melalui standar proses produksi yang sudah baku dan akan mendapat hasil kualitas yang baku pula.

Jenis-Jenis Tinta
1. Tinta garis,
Zat cair dari tinta ini digunakan air atau campuran air dengan spiritus. Tinta ini tidak mengandung bahan pengikat, sehingga zat cair itu khusus untuk melarutkan saja.
Bahan warnanya adalah bahan warna "dai", dalam bentuk bubuk halus (puder) dimasukkan ke dalam pelarut dan di dalamnya mudah sekali larut. Perekatan bahan warna pada kertas terjadi karena bahan warna mewarnai serat-serat selulosa.
Tinta garis digunakan untuk membuat garis-garis blok catatan, buku tulis clan dan lain sebagainya.

2. Tinta fleksografi,
Tinta ini di samping mangandung bahan pelarut (alkohol) juga mengandung bahan pengikat dalam bentuk tannine, shellak, atau arpus buatan. Sebagai bahan warna untuk tinta fleksografi yang normal digunakan zat warna dai.
Tinta ini terdapat kelompok penting tinta pigmen. Tinta ini mengandung pigmen warna transparan. Ini terutama perlu pada tinta putih yang digunakan mencetak selofan.
Untuk bahan warna yang dilarutkan, kita hanya membutuhkan bahan pengikat. Pada tinta pigmen harus digunakan bahan pengikat,yang lebih banyak, karena butir-butir pigmen akan terletak lepas di atas dasar, dan dapat dihapus. Gejala ini dapat pula timbul pada tinta-tinta lain.

3. Tinta rotasi cetak dalam/ rotogravure,
Yang hampir sejenis dengan tinta fleksografl yang menutup, adalah tinta rotasi cetak dalam.
Zat cair terdiri dari bahan pelarut, dalam hal ini toluol atau xylol dan bahan pengikat yang dilarutkan di dalamnya, misalnya bahan gilsonit (sejenis aspal alamiah), arpus - selulosa clan dan sebagainya.
Bahan warnanya adalah pigmen. Pengeringan pada kertas, seperti pada tinta fleksografi, sebagian terjadi karena penguapan dan sebagian karena peresapan.

4. Tinta koran, tinta kerja dan tinta cetak tinggi rotasi (Tinta tidak cepat menguap),
a. Tinta koran rotasi
Tinta ini sangat sederhana, pada prinsipnya terdiri dari minyak mineral dan pigmen. Tinta ini tak mengandung bahan pelarut yang menguap.
Selain pigmen yang tak dapat larut (lengas gas atau jenis-jenis lengas yang lain), tinta ini mengandung zat yang disebut toner, ialah bahan pewarna biru atau ungu.
Maksud dari toner ini adalah untuk menetralkan warna yang bernada kecoklat-coklatan yang menjadi sifat dari sebagian besar macam lengas.
Minyak mineral yang digunakan untuk tinta koran, sering dilarutkan sejenis damar. Damar ini bukan bahan pengikat, karena setelah pencetakan tetap larut clan tak menunjukkan pengikatan pada pigmen.
Cocok untuk bahan kertas yang mempanyai daya serat tinggi.

b. Tinta koran hitam
Tinta ini lebih kental dibanding tinta koran rotasi yang dapat dikatakan encer.
Bila pada mesin rotasi digunakan tinta kental, maka kertas koran akan robek karena tertarik oleh tinta itu. Tinta kerja (smout) erat sekali ikatannya dengan tinta koran hitam, tetapi di samping minyak mineral, mengandung pula vernis lena dalam prosentase tertentu.
Tinta hitam kerja terutama digunakan untuk mencetak barang cetakan perdagangan (handelsdrukwerk)

c. Tinta cetak buku clan roman
Tinta ini lebih baik mutunya daripada tinta kerja, tetapi perbedaannya tidak demikian besar. Tinta inipun sedikit banyaknya mengandung minyak mineral.

5. Tinta minyak lena (lijnolie),
Tinta ini tak mengandung minyak mineral, tetapi hanya mengandung vernis minyak lena; pengeringan terjadi dengan cara bereaksi dengan udara.
Dalam hal ini vernis minyak lena berubah menjadi unsur padat (linoxyn), di bawah pengaruh zat asam dari udara. Proses pengeringan ini dipercepat dengan menambahkan bahan pengering, seperti campuran timah, mangan clan kobalt, yang dicampurkan ke dalam tinta dalam bentuk pasta atau cairan (siccative).
Tinta itu setelah satu hari (sering juga setelah beberapa jam) telah cukup mengering, sehingga bila kertas oplah ditumpuk dan dipotong, tak menunjukkan gejala menular. Dalam tinta minyak lena termasuk tinta ilustrasi clan tinta hitam cetak Was (prachtdruk).

Dalam kelompok yang sama termasuk tinta offset, tinta mengkilap dan beberapa macam tinta yang digunakan pada mesin cetak tinggi untuk mencetak permukaan-permukaan rapat seperti misalnya kertas logam dan selofan. 



 Tinta-cetak minyak lena yang modern (untuk cetak buku maupun offset) biasanya mengandung arpus buatan atau alamiah, yang telah mengalami proses perubahan kimia. Tinta yang mengandung arpus ini menunjukkan kilauan yang lebih dan mengering lebih cepat dari tinta minyak lena biasa. Kita sebut tints ini dengan nama, "tinta sintetis".

6. Tinta heat-set (kering dengan panas)
Untuk memperoleh pengeringan yang cepat, tinta dari macam minyak lena diolah dengan campuran kadar minyak mineral tertentu.
Tinta ini digunakan pada mesin rotasi yang berputar cepat untuk pencetakan. majalah yang menggunakan kertas cetak seni (kunstdruk) dalam, bentuk gulungan. Jalur kertas setelah dicetak dilintaskan melalui sederetan api gas yang memanasi jalur sedemikian rupa sehingga minyak mineral menguap.
Setelah didinginkan, tinta telah cukup kering, sehingga barang cetakan dapat dipotong dan dilipat. Tinta demikian disebut tinta Heat-set.

7. Tinta cepat-kering (quick-set)
Tinta lain yang cepat sekali mengering ialah tinta "Quick-set". Sebagai bahan pengikat digunakan suatu zat, sejenis getah karet, yang sangat halus dalam minyak mineral.
Segera setelah tercetak, minyak mineral yang tipis diserap kedalam kertas, sedang karet yang mengembang merekat satu sama lain, hingga menjadi lapisan dan mengikat pigmen pada permukaan kertas.
Banyak tinta modern yang cepat mengering dibuat menurut prinsip mi. Tetapi sebagai pengganti karet dan minyak mineral digunakan suatu arpus buatan dan bahan pelarut yang encer sekali. Setelah pencetakan, seperti pada tinta quick-set, terjadi pengeringan yang cepat pada lapisan tinta, sedang pengerasan selanjutnya terjadi seperti pada tinta minyak cat.

8. Tinta dengan pengeringan uap air (moisture-set ink)
Yang juga cepat mengering adalah yang disebut tinta dengan pengeringan uap air (moisture-set atau steam-set ink).
Tinta ini tak mengandung 'minyak; bahan cair dibentuk dengan larutan sejenis arpus buatan dalam sejenis gliserin, ialah glycole.
Glycole ini dapat dicampur dengan air, tetapi segera menyerap air; arpus menjadi membeku dan dengari cara demikian mengikat pigmen-pigmen pada kertas.


 Salam Kekuatan Berawal Dari Hati bayoete.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Silahkan Komentar maupun Pesannya.... lampirkan alamat email atau web anda:..... Thanks