Laman

Sunday, September 25, 2011

Warna (Colour) - Materi Grafika

Warna
1. Cahaya adalah warna
Industri percetakan menggunakan warna agar penyajian hasil cetakannya lebih efektif. Permintaan/ tuntutan kualitas pada bahan-bahan cetakan yang disuplai kepada para pelanggan dari waktu ke waktu terus meningkat. Untuk memperoleh/ mendapatkan permintaan/ tuntutan yang baru tersebut, telah diperkenalkan sebuah standar kualitas baru. Dalam menilai warna maka kita hendaknya ’melihat’ warna tersebut. Dalam rangka tujuan ini, maka kita membutuhkan cahaya/ pencahayaan. Matahari memancarkan cahaya–cahaya matahari tersebut merupakan sumber cahaya yang utama. Sebagian besar benda-benda di lingkungan sekitar kita, betapapun, tidak memancarkan cahaya yang dimilikinya. Sehingga benda-benda tersebut dinamakan dengan sumber cahaya sekunder. Kita dapat melihat benda-benda itu serta warnanya hanya ketika benda tersebut diterangi/ disinari oleh cahaya. 
Cahaya adalah radiasi yang menyebar dengan sangat cepat–pada sebuah kecepatan yakni 300.000 kilometer per detik. Pada sebuah pernyataan yang tegas/keras, cahaya terdiri dari osilasi/goyangan elektromagnetik yang menyebar dari sumbernya seperti sebuah gelombang, seperti halnya sebuah gelombang air, setiap gelombang cahaya terdiri dari puncak dan palung.
Gelombang diklasifikasikan pada dasar panjang yang ia miliki atau jumlah osilasi/goyangan yang muncul/terlihat dalam setiap detiknya. Panjang gelombang ditentukan dalam setiap satuan seperti kilometer, meter, sentimeter, milimeter, nanometer atau pikometer. Jumlah osilasi setiap detik – frekuensi – diukur dengan Hertz.
Gelombang dengan panjang yang berbeda-beda memiliki properti/ sifat yang berbeda-beda pula. Contohnya adalah sinar-X, yang digunakan dalam dunia kedokteran yang mempunyai tujuan untuk/sebagai diagnosa, sedangkan beberapa rumah tangga telah memiliki alat yang disebut dengan oven microwave. Jenis gelombang yang lain bekerja/ berfungsi untuk menyalurkan/ memancarkan panggilan telepon juga program radio serta program televisi.
Hanya gelombang elektromagnetik yang berjarak sangat kecil saja yang dapat dilihat oleh kita sebagai cahaya yang berwarna. Bagian yang dapat dilihat pada spektrum gelombang terbentang antara 380 nm (sinar ultraviolet) dan 780 nm (sinar inframerah). Diartikan dengan sebuah prisma, cahaya dapat dipecah menjadi komponen-komponen warnanya. Cahaya terang, terdiri dari semua warna spektrum, yang dipecah hingga menjadi warna-warna pelangi.

Gambar di atas, memperlihatkan bagaimana panjang gelombang dari merah hingga hijau hingga biru menjadi lebih pendek dan lebih pendek.
2. Persepsi visual pada warna
Hanya sesuatu yang mempunyai hubungan dengan cahaya sehingga warna dapat ”terlihat” – tetapi kenapa bisa demikian?
Jika cahaya terang/putih mencapai sebuah obyek/benda, satu hal yang dapat terjadi, antara lain:
- Semua warna diserap. Dalam hal ini kita melihat obyek/ benda terlihat berwarna hitam.
- Semua cahaya dipantulkan. Dalam hal ini obyek/ benda nampak seperti berwarna putih
- Semua cahaya dibiarkan menembus/melewati obyek/ benda. Dalam hal ini warna cahaya tidak berubah
- Sebagian cahaya diserap, sebagian yang lain dipantulkan. Kita melihat warna yang mempunyai corak bergantung pada panjang gelombang, maka akan dipantulkan, sedangkan yang tidak bergantung pada panjang gelombang akan diserap.
- Sebagian cahaya diserap, sebagian yang lain dipancarkan. Kita melihat warna yang mempunyai corak bergantung pada panjang gelombang, maka ia diserap dan yang tidak bergantung pada panjang gelombang, maka ia dipancarkan
- Sebagian cahaya dipantulkan, sebagian yang lain dipancarkan. Dibawah kondisi seperti ini warna yang cahayanya dipantulkan dan yang dipancarkan menjadi berubah

Properti/ sifat obyek/benda yang menerangi/menyinari menentukan efek-efek mana yang telah disebutkan diatas yang bisa terjadi.

Cahaya dipantulkan atau dipancarkan oleh sebuah obyek/ benda yang diterima oleh mata kita dan dipancarkan ke urat syaraf, yang memicu sensasi warna di otak kita.
Retina pada mata manusia terdiri dari sel-sel yang sensitif terhadap cahaya. Terdapat dua macam sel: batang dan kerucut. Sel yang berbentuk batang membedakan antara terang dan gelap, sedangkan yang berbentuk kerucut bereaksi terhadap warna. Terdapat tiga macam sel kerucut, setiap sel tersebut peka terhadap panjang gelombang tertentu. Sebagian dari sel-sel itu bereaksi terhadap cahaya dalam jarak/ kisaran antara 400 hingga 500 nm dan sehingga peka dengan cahaya yang berwarna biru. Sel kerucut yang lain dapat ’melihat’ hanya dalam jarak antara 500 hingga 600 nm, contohnya adalah cahaya berwarna hijau. Jenis yang ketiga ia mampu menerima cahaya warna merah, yang mempunyai kisaran/jarak antara 600 hingga 700 nm.
 
     
Komposisi sel batang dan kerucut ini membuat/mengubah mata manusia menjadi peka sehingga kemudian mata kita mampu melihat dan membedakan jutaan warna.

3. Campuran warna
3.1. Campuran warna tambahan/yang ditambahkan
Campuran warna tambahan adalah sebuah pemaksaan yang hebat/ luar biasa (superimposition) pada cahaya yang terdiri dari berbagai warna yang berbeda-beda. Jika semua warna spectrum ditambahkan bersama-sama, maka akan menghasilkan warna putih.
Merah, hijau dan biru adalah warna utama yang ditambahkan. Sehingga ketiga warna itu disebut dengan warna sepertiga karena setiap warnanya menunjukkan satu pertiga dari spektrum yang dapat dilihat. Prinsip campuran warna tambahan dapat digambarkan dengan sangat jelas/ bagus dengan tiga diascope, yang masing-masing menghasilkan sebuah titik cahaya dalam satu pertiga warna utama yang ditambahkan.
Prinsip campuran warna tambahan ini digunakan dalam TV berwarna dan dalam teater/bioskop untuk menghasilkan semua warna spektrum yang dapat dilihat.

3.2. Campuran warna pengurangan/ yang dikurangi
Untuk campuran warna yang dikurangi masing-masing komponen warna diambil dari cahaya terang/ putih. Jika semua komponen warna dihilangkan, maka akan menghasilkan warna hitam.

Cyan, magenta dan kuning merupakan warna-warna utama yang dikurangi. Ketiga warna tersebut adalah warna dua sepertiga karena masing-masing menunjukkan dua pertiga spektrum yang dapat dilihat.

Warna-warna itu dapat dihasilkan dengan mengurangi warna utama tambahan dari cahaya terang (contohnya adalah dengan memakai sebuah filter/ penyaring), atau dengan memaksakan cahaya dua warna utama tambahan. 
 
Tinta cetak merupakan bahan yang transparan yang berfungsi seperti halnya filter/ penyaring warna. Warna apa yang dihasilkan jika bahan yang menyerap warna biru dicetak di atas kertas putih? 



Biru dihilangkan dari cahaya terang; komponen-komponen lainnya (hijau dan merah) dipantulkan. Pemaksaan tambahan kedua warna ini menghasilkan kuning.

Inilah warna yang kita lihat. Tinta cetak telah berkurang satu pertiga (yakni biru) dari cahaya terang (terdiri dari merah, hijau dan biru).

Mari kita asumsikan bahwa dua bahan transparan dicetak diatas warna lainnya sebagai contoh, tinta cetak berwarna ’kuning’ dan ’cyan’. Bahan itu berturut-turut menyaring bagian biru dan merah dari cahaya terang. Sebagai hasilnya adalah, kita melihat cahaya hijau. Dengan bersama-sama, tinta cetak telah berkurang dua pertiga dari komponen warna itu.

Ketika cyan, magenta dan kuning dicetak pada lapisan diatas warna lainnya cahaya yang terjadi diserap secara keseluruhan, (yaitu tidak ada pantulan); maka kita melihat warna hitam.

3.3. Campuran warna autotypical
Gambar berwarna dicetak dengan menggunakan empat tinta cetak yaitu cyan, magenta, kuning dan hitam. Tinta cetak hitam meningkatkan/ menaikkan ketajaman dan kedalaman/ lebar gambar. Hal ini karena, sifat-sifat pigmen warna kromatik, warna hitam berikutnya di campur dari cyan, magenta dan kuning, yang tak pernah gelap seperti hitam.

Dalam percetakan offset ukuran dots-nya tergantung pada corak yang diinginkan. Ketika mencetak, titik pada masing-masing warna mendekatkan/menjajarkan sebagian atau dicetak total atau sebagian diatas warna lainnya. Jika kita melihat dots itu melalui kaca pembesar, kita melihat warna–kecuali untuk putih kertas adalah hasil campuran warna yang dikurangi. Bagaimanapun, tanpa kaca pembesar dan dari jarak normal, mata manusia tidak dapat melihat setiap dots itu. Dalam hal ini warna yang dicetak dicampur dengan ditambahkan.

Komposisi campuran warna yang ditambah dan dikurangi ini disebut dengan campuran warna autotypical.

4. Sistem klasifikasi warna
Setiap orang melihat/ memandang warna dengan cara yang berbeda-beda. Gambaran/deskripsi mengenai corak warna oleh beberapa orang memberikan hasil yang berbeda-beda.

Mesin cetak/ pencetak, bagaimanapun juga, membutuhkan kriteria standar untuk mengidentifikasi/ mengenali warna. Dalam rangka untuk mencapai tujuan ini, maka telah dikembangkan/ dibangun system klasifikasi warna yang berbedabeda. Beberapa manufaktur/ pembuatan tinta cetak memproduksi buku-buku sampel dan warna diberi nama contohnya seperti Novavit 4F 434. Beberapa manufaktur yang lain menggunakan kipas warna seperti HKS dan Pantone. Sirkulasi warna merupakan alat bantu lainnya. Ia bisa terdiri dari 6, 12, 24 atau lebih. Semua sistem tersebut mengatur contoh-contoh corak warna masing-masing dan memberinya nama. Ini semua belum cukup/ lengkap dan sebagian besar tidak sesuai/ cocok untuk kalkulasinya.

Seperti yang telah kita lihat, sensasi kromatik kita bergantung pada stimulasi receptor/penerima yang ada di mata kita, yang peka dengan warna merah, hijau dan biru. Juga, agar klasifikasi berbagai warna tidak ambigu maka dibutuhkan tiga nilai.

Dengan bantuan sebuah sistem seperti hijau, contohnya, dapat digambarkan/ dijelaskan sebagai berikut: hijau = 0 x merah + 1 x hijau + 0 x biru atau, bahkan lebih pendek, G = 0 x R + 1 x G + 0 x B. 

Jika seseorang menggambar warna utama sebagai poros/ sumbu pada sebuah sistem koordinat maka menghasilkan apa yang disebut dengan ruang warna. Beberapa pakar/ ahli telah membahas
System klasifikasi warna dan membuat gagasan/pikiran yang berbeda-beda mengenai bagaimana
ruang warna seharusnya didesain. Semua ruang warna itu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Dalam ruang warna yang paling penting adalah telah dilakukan standarisasi secara internasional. Ia digunakan di berbagai cabang industri, misalnya di industri bahan pewarna dan industri pernis, pada industri tekstil, dalam produksi makanan dan dunia kedokteran. Bagan warna standar CIE telah diterima di seluruh dunia. (Singkatan CIE adalah Comission Internationale de l’Eclairage).
Sistem ini menggunakan variabel X, Y dan Z untuk ’nilai kadar warna’ sebagai pengganti dari R, G dan B. Untuk alasan praktis koordinat kromatik/ warna x dan y dan faktor Y ditentukan dari koordinat tersebut. (faktor Y digunakan sebagai ukuran terang pada warna obyek/ benda). Letak setiap warna dapat dijelaskan dengan tepat/seksama dengan menggunakan ketiga koordinat ini.

Warna-warna yang sama terangnya dapat digambarkan dalam dua dimensi, yaitu dalam bidang tunggal. Bagian silang/yang melintang pada ruang warna CIE dalam bidang yang terang adalah diagram kromatik CIE.

Warna spektrum merupakan warna yang paling jenuh yang dapat dihasilkan untuk corak yang diberikan (panjang gelombang). Ia diletakkan di garis/pinggir diagram kromatik CIE. Gambar ini
memperlihatkan spektrum bersama-sama dengan panjang gelombang yang berhubungan dalam nanometer. Garis lurus yang berhubungan dengan panjang gelombang 380 nm dan 780 nm disebut dengan garis ungu. Semua satuan trikromatik ini membuat campuran tambahan pada spektrum yang terbentang di dalam area yang dikelilingi oleh tempat spektrum dan garis ungu.

Satuan trikromatik pusat ini mempunyai koordinat x = 0,333 dan y = 0,333. Disingkat dengan E (yakni ”equi-energy spectrum”) untuk sumber cahaya utama dan terkadang juga disingkat dengan A (yakni ’achromatic”) dalam hal ini warna obyek/ benda.

Penjenuhan semua warna meningkat dari satuan trikromatik pusat menuju ke tempat spektrum.Euroscale DIN 16 539 menjelaskan posisi lokasi warna untuk cyan, magenta dan kuning untuk percetakan offset tiga warna dan empat warna. Ia juga menjelaskan lokasi warna untuk warna sekunder yang dikurangi merah, hijau dan biru.


Diagram kromatik pada gambar di atas memperlihatkan lokasi warna yang terbentang pada DIN 16 539 juga jarak warna yang dapat dihasilkan dalam mencetak. Distribusi ini sangat sejenis untuk semua nilai terang/ brightness.

Corak warna diletakkan di dalam hexagon yang dapat disalin/ direproduksi dalam percetakan offset empat warna dengan menggunakan warna Euroscale. Warna-warna di luar area ini hanya dapat dihasilkan dengan bantuan warna khusus tambahan (lihat gambar dibawah).
Dalam Euroscale DIN 16 539 nilai berikut ini untuk kertas yang dilapisi yang telah ditetapkan untuk percetakan tertentu/ spesifik dan kondisi pengukuran:
Nilai untuk x, y dan Y diukur dengan menggunakan spectrophotometer. Ia ada sebagai handset atau sebagai pusat perhitungan dengan kontrol mesin on-line (seperti pada Heidelberg CPC 21).



Salam Kekuatan Berawal Dari Hati bayoete.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Silahkan Komentar maupun Pesannya.... lampirkan alamat email atau web anda:..... Thanks