Laman

Tuesday, May 3, 2011

asal foto dari tulisan hingga sains

Fotografi adalah dunia yang dinamis berdimensi luas. Pengetahuan bahwa citra dapat terbentuk pada sebuah permukaan dalam sebuah ruang gelap (camera obscura) diperkirakan berasal dari Cina Kuno yang kemudian berkembang hingga tak terbatas kini.

Tahun 1000, Al-Hazen, menulis bahwa citra dapat dibentuk dari cahaya yang melewati sebuah lubang kecil. 

Sekitar 400 tahun kemudian, Leonardo da Vinci, juga menulis mengenai fenomena yang sama. 

Tahun 1558, Battista Delta Porta, diklaim sebagai penemu prinsip kerja kamera melalui bukunya tentang camera obscura. Karyanya itu kemungkinan didasari pada penemuanpenemuan da Vinci.

Awal abad 17, ilmuwan Italia, Angelo Sala, membuktikan bila serbuk perak nitrat dikenai cahaya, warnanya akan berubah menjadi hitam. Dengan komponen kimia tersebut, ia berhasil merekam gambar-gambar, walau tak bertahan lama. Masalah yang belum bisa diatasinya adalah cara menghentikan proses kimia setelah gambar terekam, agar gambar-gambar menjadi permanen.

Tahun 1727, Johann Heinrich Schuize, profesor farmasi dari Universitas di Jerman, juga menemukan hal serupa pada percobaan yang tak berhubungan dengan fotografi. Ia memastikan bahwa komponen perak nitrat menjadi hitam karena cahaya, dan bukan oleh panas.

Sekitar tahun 1800, Thomas Wedgwood, berkebangsaan Inggris, bereksperimen merekam gambar positif dari citra yang telah melewati camera obscura (sekarang disebut kamera), tapi hasilnya masih sangat mengecewakan. Lalu ia berkonsentrasi seperti yang dilakukan Schuize, dengan membuat gambar-gambar negatif (sekarang dikenal dengan fotogram) pada kulit atau kertas putih yang telah disaputi komponen perak. Ia menggunakan cahaya matahari sebagai penyinaran.

Tahun 1824, setelah melalui berbagai proses penyempurnaan oleh banyak alhi berbagai bidang di berbagai Negara, akhirnya Joseph Nieephore Niepee, seorang lithograf Perancis berhasil membuat gambar permanen pertama yang dapat disebut “foto” (tidak menggunakan kamera). Ia melalukannya melalui proses heliogravure (proses kerja yang mirip lithograf) dengan menggunakan sejenis aspal (bitumen of judea) sebagai bahan kimia dasarnya.

Agustus 1827, Niepee berjumpa dengan Louis Daguerre, pria Perancis pelulis yang ahli dalam banyak ketetrampilan. Mereka bekerjasama untuk menghasilkan foto melalui penggunaan kamera.

Tahun 1829, Niepee secara resmi bekerjasama dengan Daguerre, namun Niepee meninggal dunia pada 1833.

7 Januari 1839, Daguerre mengumumkan hasil penelitiannya kepada Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis. Hasil kerja berupa foto-foto permanen itu disebut Daguerretype, yang tak dapat diperbanyak (reprint/repro). Saat itu Daguerre telah memiliki foto studio komersil. Daguerretype tertua yang masih ada hingga kini, diciptakannya tahun 1837.

25 Januari 1839, William Henry Fox Talbot, ilmuwan Inggris, memaparkan hasil penemuannya berupa proses fotografi modern kepada Institut Kerajaan Inggris. Berbeda dengan Daguerre, ia menemukan sistem negatif-positif di atas kertas, yang berbahan dasar perak nitrat. Walau telah menggunakan kamera, sistem itu masih sederhana.

Juni 1840, Talbot memperkenalkan Calotype, perbaikan dari sistem sebelumnya, juga menghasilkan negatif di atas kertas.

Oktober 1847, Abel Niepee de St Victor, keponakan Niepee, memperkenalkan pengunaan kaca sebagai base negatif menggantikan kertas.

Januari 1850, seorang ahli kimia Inggris, Robert Bingham, memperkenalkan penggunaan collodion sebagai emulsi foto, yang saat itu cukup populer dengan sebutan Wet-Plate Fotografi. Setelah berbagai perkembangan dan penyempurnaan, penggunaan roll film pun mulai dikenal.

Juni 1888, George Eastman asal Amerika, menciptakan revolusi fotografi dunia hasil penelitiannya sejak 1877. Ia menjual produk baru dengan merek KODAK, berupa sebuah kamera box kecil dan ringan, yang telah berisi roll film (dengan bahan kimia perak bromida) untuk 100 exposure. Pproduk baru itu memungkinkan siapa saja dapat memotret dengan leluasa karena ukurannya yang relative kecil.

Hingga kini, teknologi fotografi terus mengalami perkembangan, dan berevolusi menjadi film-film digital mutakhir tanpa menggunakan roll film.


salam kekuatan berawal dari hati  bayoete.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Silahkan Komentar maupun Pesannya.... lampirkan alamat email atau web anda:..... Thanks