Adapun tema yang telah ditetapkan pada peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2011 adalah Pendidikan Karakter sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa dan subtema adalah Raih Prestasi Junjung Tinggi Budi Pekerti.
Jika saya ditanya orang, apa yang berhubungan dengan 2 mei?maka secara spontan akan saya jawab. Hari pendidikan nasional dan Ki Hadjar Dewantoro.
Berikut ini beberapa pemikiran Ki Hadjar Dewantoro:
Pendidikan menurut beliau adalah "daja oepaja untuk memandjoekan bertoemboehnja boedi pekerti, pikiran, dan toeboeh anak"
Pendidikan nasional menurut beliau adalah "pendidikan jang beralaskan garis hidoep dari bangsanja dan ditoejoekan oentoek keperloean perikehidoepan jang dapat mengangkat derajat negara dan rakjatnja, agar dapat bekerja bersama-sama dengan lain-lain bangsa oentoek kemoeliaan segenap manoesia di seloeroeh doenia"
Sungguh Ki Hadjar sangat menyadari bahwa pengaruh barat dalam urusan pedagogi sangat banyak, tetapi beliau mengingatkan untuk senantiasa berpijak pada adat istiadat bangsa sendiri “sifat-sifat pendidikan banyak yang sama dengan sifat-sifat yang datang dari negara asing, tetapi banyak pula yang berlainan berhubungan dengan perikeadaban kita, ada juga yang diambil dari adat istiadat dari bangas kita, tetapi ada pula yang bercorak baru".
Semboyan Ki Hajar Dewantara
Semenjak masih duduk di bangku SD sampai sekarang, saya masih ingat sekali semboyan dari Ki Hajar Dewantara berikut ini:
- Ing Ngarso Sungtulodo
- Ing Madya Mangunkarso
- Tut Wuri Handayani
Semboyan itu menggambarkan peran seorang guru atau pendidik dalam dunia pendidikan. Kumpulan peran yang cukup lengkap, yaitu: menjadi teladan, memberikan semangat, dan memberikan dorongan. Luar biasa sebenarnya seorang guru itu, bila dimaknai dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh akan berpengaruh sangat bagus kepada anak didiknya.
Dari ketiga semboyan tersebut yang paling banyak kita kenal sekarang adalah Tut Wuri Handayani, biasanya tertulis di topi siswa SD sampai dengan SLTA. Tapi sampai sekarang saya tidak tau (entah lupa atau tidak pernah tahu) kenapa yang lebih populer semboyan Tut Wuri Handayani (dari belakang mendorong) bukan Ing Ngarso Sungtulodo (dari depan memberikan teladan) ataupun Ing Madya Mangunkarso (dari tengah memberikan semangat) atau kenapa tidak ketiga-tiganya dipopulerkan? Ada yang tahu?
Semboyan “Tut wuri handayani”, atau aslinya: ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Arti dari semboyan ini adalah: tut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik).
Sehingga Tercipta kalimat :
Di Depan, Seorang Pendidik harus memberi Teladan atau Contoh Tindakan Yang Baik, Di tengah atau di antara Murid, Guru harus menciptakan prakarsa dan ide, Dari belakang Seorang Guru harus Memberikan dorongan dan Arahan.
Kembali ke pemikiran Ki Hadjar,
tampak bahwa pendidikan ala ki hadjar telah menghadirkan tunas-tunas yang rindu kemerdekaan, siap memerdekaan bangsa, dan siap mempertahankan kemerdekaan. Pada akhirnya PENDIDIKAN LAH YANG MENGHANTARKAN NEGERI INI PADA KEMERDEKAAN 45
Saya pun yakin.....PENDIDIKAN PULA YANG AKAN KEMBALI MENGHANTARKAN NEGERI INI TERBEBAS DARI SEGALA BENTUK INTIMIDASI DAN HAEGOMONI....!
PENDIDIKAN HARUS MEMBUAT KITA JADI MERDEKA DAN BERADAB!
Anyway ikut mengucapkan: “Selamat Hari Pendidikan Nasional”, sudah saatnya pendidikan dan pendidik dihargai dan mengambil peran yang semestinya. Bukan karena apa-apa, tapi karena pendidikan adalah investasi utama suatu negara atau seseorang untuk maju.
ucapan dan rangkuman dari berbagai sumber: buku, artikel, internet
salam kekuatan berawal dari hati bayoete.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
Silahkan Komentar maupun Pesannya.... lampirkan alamat email atau web anda:..... Thanks