Laman

Thursday, June 2, 2011

ESTETIKA dalam FOTOGRAFI ESTETIK

ESTETIKA DALAM FOTOGRAFI ESTETIK

Abstract: Photography is an entity in the domain of visual arts the existence of
which relates to values and principles pertinent to aesthetics. In line with the belief
that each genre has typical aesthetic values and terms, photography with its partial
genre also bears the same phenomenon. Each work of photography corresponds to a
particular set of goals and emanates from specific creative concepts rooted in basic
ideas which then emerge in the praxis of implementation. This praxis is made
possible with the support of photographical tools and expressive techniques of visual
language. This notion links closely to the ideational photographic concepts and
technical consideration for the manifestation of aesthetic values.
Key words: Photography, digital, ideational, technical, aesthetics

Ide cemerlang Leonardo da Vinci atau Aristoteles ternyata tidak sia-sia setelah mewacanakan prinsip cahaya serta bayangan dari fenomena alam sebagai awal ditemukannya teknologi fotografi. Istilah fotografi diambil dari bahasa Yunani yang berarti drawing with light, secara berangsur-angsur dikembangkan hingga hadir teknologi dunia fotografi yang canggih. Perkembangan teknologi fotografi yang bermula dari kamera kamar gelap (dark room) yang dalam bahasa Latin disebut obcura tanpa berhenti disempurnakan. Penyempurnaan fotografi secara praktis kali pertama ditemukannya kamera obscura oleh Joseph Nicephore Niepce di Prancis tahun 1826, teknologi cetak fotografi pada logam oleh Louis Jacques Mandé Daguerre di Prancis tahun 1787-1851, penemuan formula kimia untuk bahan pemrosesan negatif film oleh William Henry Fox Talbot di Inggris tahun 1800-1877, hingga eksperimen pertama foto berwarna oleh J.C Maxwell pada tahun 1861 yang menciptakan karya foto berwarna melalui pita sintetis ‘tartan ribbon’ melalui penggabungan filter merah, hijau, dan biru (teknologi warna RGB) yang sekarang dikenal dengan film negatif yang lebih umum disebut klise (Rosenblum, 1984:25).

Melalui tiga prinsip, yaitu cahaya, optik, dan kimia (light, optics, and chemistry) maka proses fotografi dapat bekerja secara maksimal. Light atau cahaya merupakan syarat utama bekerjanya prinsip fotografi, tanpa cahaya tidak mungkin sesuatu objek dapat terlihat oleh mata. Optics yang diartikan sebagai serangkaian sistem lensa adalah sarana untuk proses menangkap objek yang terlihat oleh mata. Kemudian, chemistry dalam dunia fotografi diartikan sebagai proses kimiawi guna memunculkan gambar atau proses cetak/cuci-cetak film/ print processing.

Kurang lebih setelah satu setengah abad dikembangkan dan diperkenalkan dunia fotografi tentu memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi gerak kebudayaan manusia modern sepanjang abad ke-20. Dunia fotografi merupakan revolusi dalam cara pandang manusia untuk menerjemahkan sesuatu melalui bahasa visual (the way of vision). Fotografi tidak hanya sekadar menciptakan citraan yang begitu akurat, rinci, dan objektif dalam mengapresiasikan realitas. Namun, fotografi juga memberikan dampak yang semakin luas. Tiap hasil citraan fotografi bisa dilipatgandakan tanpa batasan sesuai kebutuhan dan keinginan melalui print on demand. Seiring dengan pengembangan reproduksi mekanik yang semakin canggih, penyebarluasan citraan fotografi semakin luas dan lebih bebas. Fotografi menjadi media seni (estetika) dan fungsional keteknisan yang dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat, seperti media massa dan penerbitan penerbitan buku. Fotografi menjadi icon baru dari kultur modern pada ranah global: demokratisasi dunia citraan (seperti sebelum hadirnya teknologi fotografi, seni visual/ seni lukis hanya bisa dimiliki oleh kelas tertentu dalam hierarki masyarakat).

Fotografi memiliki sifat objektif, menjadikan citraan fotografi sebagai pilar untuk menguak kebenaran pada berbagai disiplin ilmu misalnya sosial, politik, seni, sains, dan teknologi. Ranah dunia fotografi termasuk juga dalam pengembangan film, video, dan televisi (cinematography), yang merupakan sistem informasi bagi segala misteri manusia, sampai hal yang paling tersembunyi tidak kasat oleh mata. Berbagai macam persoalan dapat diamati, dianalisis, dipelajari, dan dikuak tabirnya. Fotografi bagi manusia modern adalah sumber pengetahuan yang merupakan sumber kekuatan kultur modern.

Fotografi menghasilkan tata bahasa baru berupa visual language, dan yang paling penting adalah kemampuan membentuk etika cara pandang baru terhadap suatu kenyataan. Kehadirannya ada di mana-mana (omnipresence) telah dicerap dan mengendap di dalam benak tiap manusia modern sebagai sebuah antologi citra-citraan. Ungkapan dari salah satu sastrawan yang menganggap bahwa era fotografi dalam reproduksi mekanik telah menghasilkan museum-museum tanpa dinding khayal. Fotografi telah melebur dalam mental sebagai rekonstruksi pengalaman. Bila pada masyarakat primitif mengusir roh jahat (exorcism) dengan topeng-topengnya, masyarakat borjuis memiliki cermin, maka manusia modern punya fotografi. Fotografi bagi masyarakat modern berarti jimat yang ampuh untuk menyibak kebenaran terhadap suatu kenyataan.

SIMPULAN
Hadirnya dunia fotografi dari manual hingga digital merupakan wacana yang panjang dalam evolusifnya. Sedangkan revolusi fotografi digital juga tidak sertamerta langsung meniadakan dunia fotografi analog, namun hadirnya kemudahan pada era fotografi digital menjadi alternatif untuk dapat diaplikasikan dalam mencapai nilai-nilai estetika.

Fotografi memiliki bermacam-macam manfaat dan tujuan baik untuk dokumentasi, penelitian, maupun sebagai media dalam ranah estetika. Namun, yang perlu digarisbawahi dalam dunia fotografi proses aplikasinya untuk mencapai kosa estetika terdapat dua wacana, pertama tataran estetika pada ideational, yaitu nilai estetika yang berhubungan dengan gagasan/ ide. Kedua, penggalian estetika pada tataran technical, yaitu penggalian nilai estetika melalui teknik pemotretan.

 Salam Kekuatan Berawal Dari Hati bayoete.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Silahkan Komentar maupun Pesannya.... lampirkan alamat email atau web anda:..... Thanks