1 Proposal Penelitian
Secara garis besar, proposal penelitian tesis terdiri atas bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir.
1.1 Bagian Awal
Bagian awal terdiri atas sejumlah bagian, yang akan dibahas satu-per-satu.
1.1.1 Halaman Judul
Secara berurutan, halaman ini berisi:
a. Judul proposal penelitian tesis (ditulis dengan huruf kapital).
b. Maksud proposal penelitian tesis, berupa tulisan:
Proposal Penelitian untuk Tesis S-2
Program Studi Magister Teknologi Informasi
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik
c. Lambang Universitas Gadjah Mada berbentuk bundar dengan dimeter sekitar 5,5 cm.
d. Keterangan yang mengajukan proposal penelitian tesis, nama lengkap mahasiswa, dan nomor mahasiswa. Contoh:
diajukan oleh:
Nin Subkhanudin Fadhila
67899/PS/MTI/09
e. Instansi yang dituju yaitu berupa seperti berikut:
kepada
SEKOLAH PASCASRAJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
f. Waktu pengajuan, yang terdiri atas nama bulan dan tahun. Contoh:
Januari, 2009
Contoh lengkap halaman sampul muka dapat dilihat pada halaman sesudah ini.
INTEGRASI INFORMASI
SEJUMLAH SITUS WEB PERBANKAN
Proposal Penelitian untuk Tesis S-2
Program Studi Magister Teknologi Informasi
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik
diajukan oleh
Nin Subkhanudin Fadhila
67899/PS/MTI/09
kepada
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Januari, 2009
1.1.2 Halaman Persetujuan
Berisi data pengesahan oleh pembimbing utama dan pembimbing pendamping. Contoh seperti di bawah ini.
Proposal penelitian
Integrasi Informasi Sejumlah Situs Web Perbankan
yang diajukan oleh
Nin Subkhanudin Fadhila
67899/PS/MTI/09
telah disetujui oleh:
Pembimbing Utama
Nama Pembimbing tanggal …………………….
Pembimbing Pendamping
Nama Pembimbing tanggal …………………….
1.2 Bagian Utama
Bagian utama proposal penelitian tesis mencakup: latar belakang, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, hipotesis (opsional), cara penelitian, dan jadwal penelitian.
1.2.1 Latar Belakang
Latar belakang berisi perumusan masalah, keaslian penelitian, dan manfaat hasil penelitian.
a. Perumusan masalah menjelaskan masalah yang akan diteliti dan alas an yang melatarbelakangi penelitian. Sebagai sebuah karya ilmiah, tujuan penulisan tesis adalah mengkomunikasikan temuan-temuan ilmiah baru kepada masyarakat ilmiah. Dengan demikian yang pertama-tama harus dilakukan adalah menunjukkan bahwa hal-hal yang dikerjakan di dalam penelitian tesis tersebut layak untuk dikomunikasikan. Dengan kata lain, perumusan masalah menjelaskan alasan bahwa masalah yang dikemukakan dalam penelitian dipandang menarik dan penting sehingga perlu diteliti.
b. Keaslian penelitian berisi penjelasan yang menerangkan bahwa penelitian yang dilakukan memang belum pernah dilakukan oleh orang lain atau sekiranya sudah ada penelitian yang semacam itu perlu dijelaskan perbedaan yang nyata dengan penelitian sebelumnya.
c. Manfaat penelitian berisi penjelasan tentang manfaat yang diperoleh setelah penelitian berhasil dilakukan. Tidak perlu ada informasi yang menyatakan bahwa penelitian ditujukan untuk memperoleh gelar S-2 ataupun manfaat untuk pribadi.
1.2.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berisi penjelasan tentang tujuan yang “spesifik” atau target yang ingin dicapai. Di dalam tujuan penelitian, tidak perlu ada informasi yang menyatakan bahwa penelitian ditujukan untuk memperoleh gelar S-2 ataupun manfaat untuk pribadi. Pengertian “spesifik” diimplementasikan dengan menggunakan ungkapan-ungkapan yang jelas, akurat, dan tidak menimbulkan kesalahan interpretasi. Ungkapan yang jelas dapat mencegah pembaca untuk bertanya lebih lanjut tentang maksud atau makna dari ungkapan tersebut.
Contoh berikut memberikan gambaran tentang ungkapan tujuan penelitian yang belum sempurna: “Penelitian ini bertujuan mengamati pengaruh komputerisasi dalam bidang akademik di Universitas X”. Ungkapan tersebut kurang tajam, karena pembaca masih dapat bertanya tentang beberapa hal, misalnya:
− Aspek yang dipengaruhi (misalnya, efisiensi kerja pegawai, produktivitas unit kerja, atau pencapaian tujuan institusi)
− Maksud kata “komputerisasi” (apakah pengadaan komputer, digitalisasi dokumen, automasi proses, atau pengembangan sistem informasi)
Ungkapan di depan dapat disempurnakan sebagai berikut: “Penelitian ini bertujuan mengamati pengaruh penerapan sistem informasi akademis dalam produktivitas akademis dosen dan mahasiswa di Universitas X”. Perhatikan bagaimana frasa yang dicetak miring memberikan kejelasan tentang tujuan penelitian yang dimaksud.
Secara prinsip tesis dalam bentuk pengembangan suatu perangkat lunak juga diperkenankan, meskipun ada pembatasan yang diatur melalui mekanissme tersendiri. Dalam konteks ini tujuan pengembangan harus dijelaskan untuk menunjukkan bahwa pengembangan perangkat lunak seperti itu memang sangat perlu untuk diimplementasikan.
1.2.3 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka menguraikan hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh suatu peneliti yang mempunyai kaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Selain itu, bagain ini menjelaskan masalah-masalah yang belum terpecahkan atau belum terjawab oleh penelitian terdahulu.
Mirip dengan bagian Latar Belakang, tujuan bagian Tinjauan Pustaka adalah untuk meyakinkan pembaca tentang kelayakan (worthiness) penelitian ini. Perbedaan pertama, bila argumen-argumen pada Latar Belakang untuk meyakinkan pembaca dijelaskan secara umum, pada Tinjauan Pustaka, argumen-argumen secara spesifik dibangun dalam konteks (domain) bidang/area penelitian. Terminologi-terminologi yang digunakan menunjuk konsep atau makna yang secara khas dikenali dalam bidang yang dimaksud.
Perbedaan kedua antara Latar Belakang dan Tinjauan Pustaka adalah bahwa argumen-argumen pada Tinjauan Pustaka disusun dengan cara memposisikan penelitian yang dilakukan dalam konstelasi penelitian-penelitian lain yang relevan. Relevansi sebuah penelitian lain ditentukan dengan menilai “kedekatan” tema/ topiknya dengan topik penelitian yang dilakukan penulis. “Kedekatan” topik bisa berupa kemiripan tentang permasalahan yang dihadapi atau obyek penelitian yang sejenis. Setelah relevansi ditentukan, selanjutnya perlu ditarik sebuah factor “pembeda”, yang membedakan antara penelitian orang lain dan penelitian yang dilakukan penulis. Faktor pembeda inilah yang digunakan untuk membangun argumen untuk meyakinkan kelayakan penelitian yang dilakukan penulis. Contoh faktor pembeda yang paling banyak dilakukan adalah faktor hasil penelitian: argument yang meyakinkan bisa dibangun dengan menunjukkan bahwa penelitian terdahulu belum dapat sepenuhnya menyelesaian permasalahan yang dihadapi, yang kini akan dicoba dipecahkan melalui penelitian ini.
Agar lebih meyakinkan, tinjauan pustaka perlu disampaikan dalam sebuah alur yang mampu menggambarkan minat utama (mainstream) penelitian dalam bidang yang dimaksud. Dengan kata lain, bagian Tinjauan Pustaka tidak cukup hanya berisi paragraf-paragraf yang meskipun bercerita tentang relevansi penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan, tetapi saling lepas dan tidak membentuk sebuah gambaran utuh (the big picture) tentang minat utama penelitian dalam bidang tersebut.
Secara umum, bagian Tinjauan Pustaka berfungsi menjelaskan posisi penelitian yang dilakukan penulis di antara penelitian-penelitian terdahulu. Untuk dapat menjelaskan posisi ini, penulis harus memahami penelitian-penelitian yang telah dilakukan peneliti lain, lengkap dengan konteks yang melatarbelakanginya. Dengan kata lain, penulis harus menguasai bidang penelitiannya secara melebar/meluas. Keluasan pengetahuan merupakan salah satu ciri pembeda seorang lulusan S-2 dengan lulusan S-1.
Perlu diperhatikan, sumber yang digunakan dalam bagian Tinjauan Pustaka harus disebutkan secara eksplisit. Adapun aturannya dijelaskan pada Subbab 3.12.
1.2.4 Landasan Teori
Landasan teori mencakup teori-teori yang dipakai oleh mahasiswa sebagai arahan dalam memecahkan masalah yang diteliti. Dalam hal ini, landasan teori dapat berupa suatu uraian yang bersifat kualitatif, suatu model matematis, ataupun bentuk-bentuk representatif yang lain.
Seperti halnya Tinjauan Pustaka, landasan teori akan lebih meyakinkan (dapat memberikan kesan bahwa penelitian dilakukan atas dasar teoritis yang kuat) bila dirangkai menurut sebuah alur logika yang baik.
1.2.5 Hipotesis atau Pertanyaan Penelitian
Bagian ini bersifat opsional; tergantung dari jenis penelitian. Judulnya dipih salah satu, berupa Hipotesis atau Pertanyaan Penelitian. Hipotesis memuat pernyataan singkat yang didasarkan oleh suatu landasan teori atau tinjauan pustaka, yang kebenarannya masih harus diuji atau dibuktikan. Dengan kata lain, hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah yang diajukan oleh peneliti. Melalui penelitian ilmiah, hipotesis akan dinyatakan ditolak atau diterima.
Perlu diketahui, penelitian yang bersifat ekplorasi dan deskriptif biasanya tidak mengandung hipotesis.
Untuk memahami hipotesis, perhatikan contoh berikut. Seseorang hendak menggunakan sepeda motor. Ketika mesin hendak dihidupkan ternyata gagal. Dari kondisi ini kita bisa melakukan beberapa asumsi bahwa penyebab masalah tersebut adalah seperti berikut:
1. Busi kotor
2. Bahan bakar habis
Untuk mengetahui permasalahan yang sebenarnya, asumsi-asumsi tersebut perlu diuji. Pertama, perlu pengujian untuk membuktikan bahwa businya memang kotor. Kedua, bila ternyata busi tidak kotor, perlu pengujian untuk memeriksa bahwa bahan bakarnya habis atau tidak.
Asumsi seperti busi kotor atau bahan bakar habis sebagai jawaban atau anggapan yang bersifat sementara terhadap mesin yang tidak dapat dihidupkan merupakan contoh suatu hipotesis. Jelas bahwa asumsi tersebut setelah melalui pengujian bisa saja salah atau bisa saja benar. Hipotesis yang setelah mengalami pengujian dinyatakan benar maka maka dikatakan bahwa hipotesis tersebut diterima. Untuk keadaan sebaliknya, dikatakan bahwa hipotesis ditolak. Perlu juga diketahui, hipotesis yang telah teruji akan berubah menjadi kesimpulan.
Beberapa acuan dalam menuliskan hipotesis:
1. Hipotesis dinyatakan dalam bentuk suatu pernyataan (kalimat afirmatif); bukan dalam bentuk suatu pertanyaan.
2. Hipotesis perlu dirumuskan dalam suatu pernyataan yang ringkas dan tidak menimbulkan kerancuan.
3. Hipotesis harus dapat diuji.
Contoh hipotesis:
1. Peran aktif eksekutif puncak mempengaruhi keberhasilan penerapan sistem informasi.
2. Kebiasaan pemakai menggunakan perangkat lunak komersial berpengaruh terhadap resistansi penggunaan perangkat lunak yang bersifat Open Source.
Kebenaran terhadap hipotesis-hipotesis seperti di atas perlu diuji melalui data empiris dengan menggunakan metode statistik.
Adapun Pertanyaan Penelitian berisi pertanyaan-pertanyaan yang menjadi dasar untuk melakukan penelitian. Bagian ini biasanya ada pada jenis penelitian yang bersifat analisis kualitatif. Contoh:
1. Apa yang harus dipersiapkan oleh PT Java Flora untuk menuju ke pengembangan aplikasi sendiri?
2. Bagaimana cara mengurangi kelemahan-kelemahan sekiranya pengembangan aplikasi dilakukan oleh pihak ketiga?
Catatan:
Pada tesis yang berupa pengembangan suatu perangkat lunak, baik Hipotesis ataupun Pertanyaan Penelitian tidak ada.
1.2.6 Cara Penelitian
Cara Penelitian memuat beberapa hal: bahan penelitian, alat, dan jalan penelitian.
a. Bahan Penelitian berisi bahan-bahan yang digunakan untuk melakukan penelitian. Secara konkrit bahan penelitian berupa entitas yang menjadi obyek yang diolah dan/atau diberi perlakuan-perlakuan tertentu. Pengolahan atau pemberian perlakuan tersebut menghasilkan fenomena-fenomena yang dapat diamati, yang selanjutnya digunakan sebagai bahan kajian dalam penelitian (misalnya berupa data hasil pengamatan). Sama seperti bidang-bidang lain, penelitian dalam bidang teknologi informasi juga memerlukan bahan. Banyak penelitian, terutama dalam bidang perangkat lunak, yang bekerja dengan informasi sebagai obyek. Informasi dapat menjadi bahan penelitan, hanya saja ia bersifat abstrak. Sebagai contoh, dalam penelitian (pengembangan) sistem informasi, bahan penelitiannya adalah proses-proses bisnis yang berlaku (misalnya, prosedur pembayaran gaji) dan data tentang domain sistem informasi (misalnya, data arus kas). Sebagai pegangan, dalam penelitian yang melibatkan populasi atau sampel penelitian, populasi atau sampel tergolong sebagai bahan penelitian.
b. Alat mencantumkan peranti-peranti yang dipakai untuk melakukan pengolahan atau pemberian perlakuan terhadap bahan penelitian. Pada penelitian keinformatikaan yang menggunakan sistem komputer sebagai alat, pengertian “alat” agak kabur karena banyak jenis komputer yang dapat digunakan sebagai alat. Dengan demikian yang perlu disebutkan adalah spesifikasi yang benar-benar terkait dengan fungsinya sebagai alat pengolah materi penelitian (informasi). Sebagai contoh, penyebutan “monitor” sebagai sebuah alat menjadi tidak relevan, kecuali bila monitor tersebut menjadi piranti kunci dalam penelitian (misalnya dalam penelitian dalam bidang pengolahan citra yang memerlukan resolusi tinggi). Dengan argumen yang sama, maka penelitian yang bersifat pengembangan biasanya melibatkan beberapa alat sekaligus: perangkat keras, perangkat lunak (misalnya, paket DBMS dan paket pemrograman terintegrasi), dan jaringan komputer.
Banyak penulis yang menyebutkan alat penelitiannya sebagai berikut:
− Komputer Pentium III 850 MHz
− RAM 64 MB
− Hard disk 20 GB
− Monitor 15 inci
Persoalan dengan spesifikasi di atas adalah spesifikasi tersebut tidak secara tajam menunjukkan fungsinya sebagai alat penelitian. Pembaca dapat bertanya, misalnya, “bisakah penelitian ini dikerjakan dengan komputer dengan memori 32 MB atau hard disk 15 GB atau monitor 14 inci ?” Akan lebih baik bila spesifikasi di atas diubah menjadi sebagai berikut:
• Komputer dengan spesifikasi cukup untuk menjalankan perangkat lunak X di atas sistem operasi Y
Istilah “cukup” di atas dapat dijabarkan lebih lanjut dengan menyebutkan persyaratan perangkat keras minimum yang biasanya menyertai produk perangkat lunak atau sistem operasi. Dengan kata lain, komputer apapun yang digunakan, selama memenuhi persyaratan yang diberikan, dapat digunakan sebagai alat penelitian.
c. Jalan Penelitian berisi uraian lengkap dan terinci tentang langkah-langkah yang diambil pada pelaksanaan penelitian ataupun dalam tahap pengumpulan data. Termasuk dalam pembahasan ini yaitu model dan cara yang akan dipakai untuk menganalisa hasil. Tujuannya adalah member peluang bagi pembaca yang berminat untuk menelusuri langkah-langkah yang dilakukan peneliti. Pada penelitian yang bersifat pengembangan sistem, bagian ini berisi uraian tentang tahap-tahap pengembangan yang dilakukan, misalnya tahap-tahap dalam siklus perangkat lunak. Dalam tiap
tahapan, perlu dijelaskan secara eksplisit kegiatan apa saja yang dilakukan dan metodologi apa yang dipakai. Sebagai contoh, dalam analisis sistem, peneliti perlu menjelaskan bagaimana ia melakukan analisis (survey, kuesioner, dsb) dan bagaimana survey atau kuesioner tersebut disusun.
Sekiranya penelitian melibatkan variabel, masing-masing variabel mulai perlu dikenalkan pada bagian ini. Pada penelitian yang mencari hubungan antara suatu komponen penelitian dengan sejumlah variabel yang mempengaruhinya, variabel-variabel yang dilibatkan perlu diuraikan dengan rinci, termasuk jenis kisarannya. Sebagai contoh, dikehendaki untuk melihat faktor kepuasan pemakai suatu sistem informasi yang didasarkan pada antarmuka dan keakuratan data. Pada contoh ini, antarmuka dan keakuratan data berkedudukan sebagai variabel.
1.2.7 Jadwal Penelitian
Jadwal Penelitian memberikan gambaran tentang tahapan-tahapan penelitian, rincian kegiatan-kegiatan dalam setiap tahapan, dan juga waktu yang diperlukan. Untuk mempermudah pembacaan, jadwal penelitian dinyatakan dalam bentuk matriks.
1.3 Bagian Akhir
Bagian Akhir dalam proposal penelitian berisi daftar pustaka dan lampiran. Namun, lampiran bisa saja tidak ada.
1.3.1 Daftar Pustaka
Daftar Pustaka berisi seluruh literatur (baik buku, tesis, artikel pada majalah, surat kabar, dan proceeding, ataupun sumber di Internet) yang diacu pada penulisan proposal tesis.
Daftar pustaka disusun urut naik (ascending) didasarkan nama belakang penulis pertama. Aturan lengkap penulisan daftar pustaka disajikan pada Bab 3.
1.3.2 Lampiran
Lampiran bisa saja tidak ada. Lampiran dapat berupa keterangan atau informasi tambahan (misalnya kuesioner) yang dimaksudkan untuk melengkapi proposal penelitian.
1.4 Kerangka Proposal Tesis
Agar keseragaman dapat tercapai, proposal penelitian tesis disusun dengan kerangka seperti berikut:
Halaman Judul
Halaman Persetujuan
1. Latar Belakang
1.1 Perumusan Masalah
1.2 Keaslian Penelitian
1.3 Manfaat Penelitian
2. Tujuan Penelitian
3. Tinjauan Pustaka
4. Landasan Teori (atau 4. Pertanyaan Penelitian)
5. Hipotesis (Bagian ini berisifat opsional)
6. Cara Penelitian
6.1 Bahan Penelitian
6.2 Alat
6.3 Jalan Penelitian
7. Jadwal Penelitian
Daftar Pustaka
Lampiran
Catatan:
Penomoran bisa berubah kalau ada bagian yang tidak disertakan (misalnya tidak ada hipotesis atau pertanyaan penelitian tidak ada).
Salam Kekuatan Berawal Dari Hati bayoete.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
Silahkan Komentar maupun Pesannya.... lampirkan alamat email atau web anda:..... Thanks