Dalam penciptaan sebuah karya, termasuk karya foto, memerlukan kreatifitas. Proses kreatif ini berawal dari pengolahan imajinasi atas pengamatan-pengamatan obyek sekitar, kemudian melahirkan sebuah ide atau gagasan kemudian dituangkan dalam sebuah karya. Mengamati gedung-gedung tua, aktivitas manusia, pohon-pohon dengan ranting yang mulai mengering, memerlukan kecermatan akan elemen-elemen dasar seni rupa yang terkandung di dalamnya, seperti : garis, bidang, ruang, warna, tekstur, irama, keseimbangan, kontras, mengamati berbagai sifat bahan, perpaduan dan timbal balik antara bentuk dan ruang.
Sekali lagi unsur-unsur tersebut merupakan modal utama untuk memulai proses penciptaan.
Gedung dengan gaya arsitekturnya jika dilihat dari angel tertentu dengan mempertimbangkan dan sadar akan komposisi kesenirupaan tadi tentulah akan menghasilkan karya foto yang lain dari biasanya yang sering diekspose. Di tengah hiruk pikuknya pasar, dengan lalu-lalang ratusan orang yang berpakaian dengan warna dan corak yang beragam memberikan tantangan tersendiri bagi fotografer untuk menghasilkan karya foto yang artistik. Ketepatan dan kecepatan pengambilan moment (snap shot) dalam kerumunan, tidak hanya membutuhkan kemampuan teknis atau penguasaan teknologi kamera, tapi juga dibutuhkan kepekaan indera kreatif.
Kepekaan dan kecermatan itulah yang tidak dipunyai oleh semua orang. Mungkin saja fotografer spesialis foto pernikahan akan dibuat kebingungan menghadapi kerumunan orang yang susah dan tidak bisa ‘diatur’ tersebut. Tidak seperti waktu pemotretan pernikahan yang bisa diatur dan terencana. Mungkin saja.
Salam Kekuatan Berawal Dari Hati bayoete.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
Silahkan Komentar maupun Pesannya.... lampirkan alamat email atau web anda:..... Thanks