JIWA DAN RUH
Dlm kehidupan sehari-hari Qta sering dibingungkn oleh pemahaman akn jiwa n ruh. Sebagian masyarakat brpendpt bhw jiwa n ruh itu bbeda maknanya. Masyarakat meyakini bhw jiwa manusia itu brda di balik hati nurani.
Mereka meyakini pula jika di saat Qta tidur, ruh Qta terbang n ruh itu nantinya akn kembali pda Qta jika Allah menginginkn. Sementara, sebagian masyarakat lainnya menganggap bhw jiwa n ruh brmakna sama.
Jiwa adalh ruh, n ruh adalh jiwa.
Lantas, manakah yg benar?
Apakh jiwa itu?
Apakh jiwa mmliki persamaan makna dg ruh?
Benarkah anggapan masyarakat tentang jiwa yg brsemayam di balik hati nurani?
Pemaparan-pemaparan mengenai jiwa n ruh detail serta kebenarannya terpercaya krn didukung oleh ayat-ayat Al-Qur’an n bebrapa buku referensi lain.
Pembaca diyakinkn bhw potensi jiwa brda di balik kemampuan otak.
Dg kata lain, kekuatan otak merupakn kekuatan jiwa.
Sementara, ruh adalh suatu anugerah dari Allah yg dimiliki oleh manusia.
Ruh merupakn anugerah yg besar krn setiap ruh (baca: ruh manusia) mewarisi sebagian sifat-sifat Allah. Maha Suci n Maha Besar Allah atas segala sesuatu yg dikehendakiNya.
Man arafa nafsahu, arafa rabbahu.
Barangsiapa mengenal dirinya, ia akn mengenal Tuhannya.
Sudahkn Qta mengenal diri Qta sendiri?
Mengenal jiwa n ruh Qta?
Pokok pikiran-pokok pikiran brikut akn membantu Dlm mengetahui lebih jauh serta memahami, apa sebenarnya jiwa n ruh.
Dimanakah kebrdaan jiwa n ruh?
Apakh hubngn jiwa dg meknisme kerja otak?
Pengertian umum jiwa n ruh
Jiwa adalh dzat di Dlm diri Qta yg mmliki kemampuan untuk memilih.
Sedngkn ruh adalh dzat yg menyebabkn munculnya kehidupan pda benda-benda mati sekaligus menularkn sifat-sifat ketuhanan kepanya.
Dg ditiupknnya ruh, maka sesuatu yg tadinya mati, tak brnyawa, mjd da atau hidup. Allah mengimbaskn sebagian dari sifat-sifatNya kepda manusia lewat ruh, sehingga disamping brsifat hidup, manusia jg mmliki kehendak, kasih sayg, keikhlasan, n sifat-sifat lain yg mmbuat manusia brderajat lebih tinggi dibandingkn makhluk ciptaan Allah lainnya yg hny terimbas sifat hidup saja.
Perbedaan jiwa dg ruh
1. Brdasarkn subtansi
Dlm QS. A Nahl (16):78, QS. Yusuf:22, QS. Al Insaan (76):1, n QS. Asy Syam (91):7-10 dijelaskn bhw jiwa merupakn dzat yg labil kualitasnya. Bisa naik, turun, kotor, brsih, n seterusnya. Perkembangan kualitas jiwa seseorang terjadi seiring dg pengalaman hidup, ilmu, n umurnnya.
Sementara, ruh Dlm QS. Al Hijr (15):29, QS. Tahrim (66):12, QS. As Sajdah (32):9 digambarkn sbg dzat yg selalu baik, suci, n brkualitas tinggi. Bahkn merupakn ‘turunan’ dari Dzat Ketuhanan.
2. Brdasarkn fungsi
Jiwa adalh ‘sosok’ yg brtanggung jawab atas segala perbuatan kemanusiannya. Jiwa mmliki kebebasan untuk memilih kebaikn atau keburukn Dlm hidupnya.
Pertanggungjawaban itu akn dipikul oleh jiwa ketika ia dikembalikn ke bannya pda hari kebangQtan kelak.
Bbeda dg jiwa, ruh merupakn anugerah Allah yg menularkn sebagian sifat-sifat Allah. Dg ditiupknnya ruh, saat itulah manusia dpt brnafas.
Intinya, ruh brfungsi sbg ‘sesuatu’ yg mjdkn manusia itu hidup n jiwa merupakn ‘sosok’ penentu setiap pilihn Dlm kehidupan.
Perbedaan makna jiwa dg ruh dpt Qta lihat Dlm kegiatan sehari-hari. Tatkala seseorang terlelap Dlm tidur, hembusan nafas n detak jantungnya masih terdengar krn yg ditahan oleh Allah adalh jiwanya, bukn ruhnya. [QS. Az Zumar (39):42]
3. Brdasarkn sifat
Jiwa brpotensi dpt merasakn kesedihan, kegembiraan, ketenangan, dll.
Sengkn ruh brsifat stabil. Ruh adalh kutub positif dari sifat kemanusiaan sbg lawan dari sifat setan yg negatif.
Kebrdaan jiwa dan ruh
Posisi Jiwa brpusat di otak, yaitu pda sektor-sektor tertentu di Dlm otak. Lantas dimanakah posisi ruh?
Sbgmn Qta ketahui bhw sel merupakn unit terkecil kehidupan. Setiap sel mampu melaksanakn aktifitas kehidupan, seperti respirasi oleh mitokondria, sekresi oleh kompleks golgi, serta proses pencernaan oleh lisosom. Selanjutnya sel-sel itu brsatu membentuk jaringan-organ-sistem organ-organisme, yaitu manusia, alias Qta. Secara tdk langsung Qta telah menemukn jawaban bhw ternyata ruh itu brsemayam di setiap sel tubuh. Subhanallah!
Bhw Allah menciptakn manusia dari unsur tanah n kemudian meniupkn sebagian RuhNya kepda ban itu. Maka hiduplah ‘bahan organik tanah’ mjd ban manusia.
Akibat dari brsatunya ban n ruh, sejak saat itu pula mulai aktiflah jiwa manusianya. Jadi jiwa adalh ‘akibat’.
Jiwa muncul akibat interaksi antara ruh dg ban. Jiwa dpt mengikuti petunjuk ruh lantas menuju pda kebaikn atau justru tertarik pda ban yg cenderung mengtuhankn hawa nafsu n menggiring manusia pda keburukn
Jika Qta mengumpamakn aktifitas tubuh manusia sama dg aktifitas robot, maka ruh-manusia itu bagaikn suatu operating system robot. Sementara jiwa sama halnya dg program aplikasinya. N pusat pengendalian program aplikasi tersebut brda di ‘otak’ robot yaitu CPU.
Dari pengandaian tersebut, jelaslah bhw jiwa itu brsemayam di otak. Sbgmana suatu program aplikasi yg brsemayam n dikendalikn oleh CPU sbg otak komputer.
Brdasarkn pemahaman itu, Qta tdk dpt mengelak lagi jika kekuatan otak merupakn penentu kekuatan jiwa. Seseorang yg mengalami gangguan pda sel-sel otaknya, tentu akn terguncang kesehatan jiwanya. Entah besar atau kecil skala kerusakn sel-sel otak itu brdampak pda besar atau kecilnya gangguan kesehatan jiwanya.
Orang yg ‘brmasalah’ dg jiwanya, yg lebih umum Qta sebut dg ‘gila’, Dlm penanganan medisnya, tdk hny melibatkn dokter psikis atau dokter jiwa, nmun jg mendptkn intervensi dokter syaraf. Secara tersirat kesimpulan Qta terbukti, jika kekuatan jiwa erat kaitannya dg kekuatan otak.
Seorang korban kecelakaan yg mengalami kerusakn pda syaraf-syaraf penciumannya, menyebabkn ia tdk mampu lagi membedakn bau benda-benda di sekelilingnya ataupun aroma masakn. Syaraf penciumannya tdk dpt mengolah dg baik setiap implus bau atau aroma yg dikirim oleh indera penciuman, yaitu hidung.
Coba baygkn, bagaimana menderitanya orang tersebut! Bagaiman perasaanya?! Sangat tersiksa pastinya. Tdk menutup kemungkinan, jiwanya terguncang Dlm persentase yg kecil atau bahkn besar.
Jadi sekali lagi, kesehatan otak adalh kesehatan jiwa.
pertama, Qta mjd semakin tahu n mengagumi betapa Maha Besar n Maha Kuasa Allah S.W.T. atas apa yg diciptaknNya sbb dg terbuka,
kesempurnaan manusia sbg ciptaaan Allah dibandingkn makhluk lainnya;
kedua, Qta dpt merenungi akn diri Qta (manusia) serta memahami lebih jauh akn tempat atau kebrdaan jiwa n ruh Dlm tubuh Qta;
ketiga, setelah mengetahui bhw Qta adalh makhluk yg sempurna, akn membangun rasa syukur pda Allah S.W.T. dg dmikian, jalan dekatNya seng Qta lalui, itulah makna tasawwuf.
Dlm buku karya Agus Mustofa “Menyelam ke Samudera Jiwa n Ruh”,
Kini Qta mjd tahu bhw jiwa n ruh itu bbeda. Nmun keduanya mmliki hubngn yg terikat satu dg yg lain. Tdk akn ‘brfungsi’ dg baik seorang manusia apabila jiwa n ruhnya tdk saling brinteraksi dg baik. Jiwa da sbg akibat brsatunya ruh dg ban. Jikalau dmikian, da baiknya buku ini brjudul Menyelam ke Samudera Ruh n Jiwa, sbb ruhlah yg mjdkn manusia hidup, n slma manusia itu hidup, mereka dpt menentukn pilihn hidupnya krn da perann jiwa di Dlm tubuh manusia.
Salam Kekuatan Berawal Dari Hati bayoete.blogspot.com